PEKANBARU — Jalan lintas Pekanbaru–Siak, tepatnya di kawasan Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, mengalami kemacetan parah Ahad (28/9).
Ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat terlihat mengular hingga berkilometer, buntut dari ramainya pengunjung yang datang ke Festival Pacu Sampan.
Acara tradisi yang sudah digelar sejak Sabtu (27/9) ini ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Rumbai Bersatu. Festival tersebut langsung menyedot perhatian ribuan warga dari Pekanbaru, Siak, Sejak pagi hingga sore, arus kendaraan tampak padat merayap menuju lokasi kegiatan.
Ujang, salah seorang warga Okura, mengaku antusias masyarakat begitu tinggi.“Sejak hari pertama sudah ramai, tapi hari Minggu ini lebih luar biasa. Dari pagi orang sudah berdatangan, bukan hanya warga Okura tapi juga banyak dari Pekanbaru dan Siak. Jalan jadi padat sekali,” ujarnya.
Kepadatan arus lalu lintas membuat aparat kepolisian turun tangan. Petugas dari Polresta Pekanbarubersama Polsek Rumbai Pesisir tampak berjibaku mengatur kendaraan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
Polisi juga juga menempatkan beberapa personel di titik-titik rawan untuk mengurai kemacetan.
“Kami fokus menjaga keamanan kegiatan dan juga kelancaran arus lalu lintas. Memang ada kepadatan cukup panjang, tapi kami berupaya mengatur agar tetap terkendali,” kata salah seorang petugas lalu lintas yang berjaga di lokasi.
Festival pacu sampan di Okura ini menjadi magnet tersendiri karena selain menyajikan tradisi lomba dayung, juga terdapat berbagai hiburan rakyat dan bazar kuliner. Suasana meriah membuat warga rela berdesakan demi menyaksikan langsung jalannya perlombaan di Sungai Siak.
Bagi warga, festival ini bukan hanya hiburan, tetapi juga simbol kebersamaan dan warisan budaya yang harus dijaga.
“Kami bangga bisa menyelenggarakan acara ini. Selain untuk hiburan masyarakat, pacu sampan juga mempererat silaturahmi dan mengangkat kearifan lokal,” kata panitia penyelenggara, perwakilan Himpunan Mahasiswa Rumbai Bersatu.
Meski demikian, kemacetan yang ditimbulkan menjadi catatan penting. Warga berharap ke depan pemerintah daerah bersama kepolisian dapat menyiapkan rekayasa lalu lintas lebih matang agar tradisi tahunan ini tetap meriah tanpa harus menimbulkan kelumpuhan arus jalan lintas Pekanbaru–Siak.