SIAK. – Upaya pelestarian lingkungan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau kembali mendapatkan perhatian serius dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Dalam sebuah momen adat LAMR secara resmi menyerahkan Warkah Petuah Amanah Karhutla kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raja Juli Antoni, serta Gubernur Riau, Abdul Wahid.
Penyerahan Warkah tersebut berlangsung Kamis, 24 April 2025, di Balai Adat LAMR, disaksikan oleh tokoh adat, perwakilan pemerintah, dan masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara tepuk tepung tawar, tradisi adat Melayu yang ditujukan untuk menyambut dan memberi restu kepada tamu agung, dalam hal ini Menhut Raja Juli Antoni, yang merupakan putra asli Pekanbaru.
Warkah tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, kepada Gubernur Abdul Wahid. Sementara itu, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, menyerahkan naskah serupa kepada Menhut Raja Juli Antoni.
Dalam sambutannya, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil menegaskan bahwa menjaga hutan dan lahan bukan hanya kewajiban pemerintah, namun juga bagian dari amanah budaya dan warisan leluhur Melayu.
Ia mengutip petuah adat, “Tanda orang memegang amanah, Pantang merusak hutan dan tanah, Kalau hutan tanah sudah musnah, Hancur pulalah tuah dan marwah.”
Petuah ini menjadi penegas nilai luhur masyarakat Melayu yang selalu menempatkan alam sebagai bagian dari kehormatan dan identitas.
Menurutnya, ketika hutan rusak, bukan hanya lingkungan yang menderita, tetapi juga jati diri dan marwah daerah ikut tercoreng.
Datuk Seri Marjohan Yusuf turut menyampaikan bahwa warkah tersebut lahir dari suara hati masyarakat Riau yang terus-menerus mengalami dampak dari Karhutla, terutama saat musim kemarau.
Ia bilang bahwa penyerahan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial dari LAMR kepada negara, demi kelangsungan hidup generasi mendatang.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyambut hangat penyerahan warkah tersebut dan menyatakan komitmen pemerintah pusat untuk lebih bersinergi dengan pemerintah daerah serta elemen masyarakat adat dalam menangani persoalan Karhutla secara holistik dan berkelanjutan.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, juga menyampaikan terima kasih kepada LAMR atas inisiatif dan dukungan moril yang diberikan. Ia berharap warkah tersebut menjadi landasan dan motivasi bagi semua pihak untuk bekerja lebih keras dalam menjaga lingkungan.
Di sisi lain, sebagai bagian dari upaya pengamanan kegiatan Jambore Karhutla Riau 2025 yang akan segera digelar, Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandy Putra, memimpin langsung apel gladi bersih Jumat, 25 April 2025, di Lapangan Gerbang Tahura Sultan Syarif Hasyim, Kecamatan Minas.
Apel ini diikuti oleh seluruh personel pengamanan dengan kesiapan penuh. Dalam arahannya, Kapolres Siak menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, kesiapan mental, serta kedisiplinan seluruh anggota untuk memastikan jalannya acara Jambore dengan aman dan lancar.
“Pengamanan tidak hanya sebatas kehadiran fisik. Yang terpenting adalah kesiapan menyeluruh, kerja sama yang solid, dan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan,” ujar AKBP Eka Ariandy di hadapan peserta apel.
Jambore Karhutla Riau 2025 sendiri merupakan inisiasi dari Kapolda Riau, Irjen Pol Dr. Hery Herjawan, dan menjadi agenda besar yang melibatkan berbagai unsur pemerintah, lembaga, serta perwakilan kabupaten/kota se-Riau. Tujuannya adalah mengedukasi dan memperkuat komitmen kolektif dalam mencegah Karhutla.
Melalui penyerahan Warkah Petuah Amanah serta pelaksanaan apel gladi bersih Jambore Karhutla, terlihat dengan jelas sinergi antara adat, pemerintah daerah, dan aparat keamanan. Kolaborasi ini mampu membentuk pola baru penanganan Karhutla yang lebih bijak, berakar pada kearifan lokal, serta didukung oleh teknologi dan kebijakan yang tepat sasaran.
