Pekanbaru.~ Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di tubuh Polri. Sebanyak 10 Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) digeser dalam rangka penyegaran organisasi dan pembinaan karier anggota.
Salah satu perwira tinggi yang mengalami rotasi adalah Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal.
Jenderal bintang dua kelahiran Lahat, Sumatera Selatan itu dimutasikan sebagai Pati Baharkam Polri dalam rangka penugasan di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Posisi Irjen Iqbal akan diisi oleh Irjen Herry Heryawan, atau yang akrab disapa Herimen.
Irjen Herry merupakan Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1996. Sebelumnya, Irjen Hery menjabat di Kementerian Dalam Negeri.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, membenarkan pergantian pucuk pimpinan di Polda Riau tersebut. “Benar, mutasi kemarin 12 Maret 2025,” kata Anom Kamis (13/3).
Pentolan Akpol 1996 itu merupakan sosok perwira tinggi Polri yang dikenal tegas dan berprestasi, dia terus menorehkan catatan emas dalam karirnya di Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1996 ini telah menempati berbagai posisi strategis di tubuh Polri, hingga akhirnya dipercaya menjabat sebagai Kapolda Riau pada tahun 2025.
Karir panjang dan penuh pencapaian ini menjadikan Irjen Herry Heryawan sebagai salah satu perwira terbaik di angkatannya.
Irjen Herry memulai karirnya di Kepolisian sebagai PAMAPTA III di Poltabes Semarang pada tahun 1997. Karirnya mulai menanjak saat ia dipercaya menjabat sebagai Kanitresum Poltabes Semarang pada tahun 1998.
Keahlian dan ketegasannya dalam menangani kasus-kasus kriminal mengantarkan dirinya ke posisi strategis di berbagai wilayah, termasuk Kepulauan Riau (Kepri) dan DKI Jakarta.
Pengalaman dan ketajaman instingnya di bidang reserse mulai mendapat pengakuan saat ia menjabat sebagai Kasat Reskrim Poltabes Barelang pada tahun 2007.
Di sana, Herry Heryawan berhasil membongkar sejumlah kasus besar, termasuk skandal KTP palsu TKI yang melibatkan pejabat Pemko Tanjungpinang serta kasus ijazah palsu yang menjerat Ketua DPRD Tanjungpinang.
Keberhasilannya dalam menangani kasus-kasus kompleks menjadikan Herry Heryawan sebagai sosok perwira yang disegani. Tak hanya itu, ia juga dikenal berani dalam memberantas premanisme.
Ketegasannya terlihat saat ia memimpin operasi penangkapan penguasa Pasar Tanah Abang, Hercules, beserta 44 anak buahnya saat menjabat sebagai Kasat Resmob Polda Metro Jaya.
Bahkan, dalam sebuah operasi di Cengkareng, ia tak segan menembak mati anak buah Hercules yang melakukan perlawanan.
Nama Herry Heryawan semakin diperhitungkan di lingkungan Polri ketika ia terlibat langsung dalam penanganan kasus besar. Salah satunya adalah saat ia menembak bagian bawah lutut kanan John Kei saat penangkapan pada tahun 2012 silam. Tindakannya tersebut menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam menghadapi jaringan kriminal besar.
Selain itu, Herry Heryawan juga mencatatkan prestasi gemilang dalam pengungkapan kasus narkoba. Pada Juli 2017, ia terlibat dalam pengungkapan 1 ton sabu di Anyer, Banten, yang menjadi salah satu pengungkapan narkoba terbesar dalam sejarah Polri.
Karir Irjen Herry Heryawan semakin cemerlang saat ia dipercaya memegang sejumlah jabatan strategis di tubuh Polri.
Setelah menjabat sebagai Kapolresta Depok pada tahun 2016, ia diangkat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88 Antiteror pada tahun 2017.
Ketajaman dan ketegasannya dalam menangani kasus-kasus besar, termasuk kasus pembunuhan dengan racun sianida terhadap Wayan Mirna Salihin, semakin memperkokoh posisinya sebagai perwira berprestasi.
Pada tahun 2019, Herry Heryawan dipercaya sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, di mana ia kembali mencatatkan pengungkapan besar dalam jaringan peredaran narkoba.
Puncak karirnya di bidang antiteror terlihat saat ia diangkat sebagai Direktur Sidik Densus 88 Antiteror Polri pada tahun 2020. Di bawah kepemimpinannya, Densus 88 semakin efektif dalam mencegah dan menindak jaringan terorisme di Indonesia.
Kinerja luar biasa Herry Heryawan membawanya meraih pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) pada 17 November 2023 lalu.
Herry menjadi perwira pertama di angkatan Akpol 1996 yang menyandang pangkat bintang dua, sebuah pencapaian yang mencerminkan pengakuan atas kiprahnya di Polri.
Setelah meraih pangkat Irjen, Herry Heryawan dipercaya mengemban tugas sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri pada tahun 2023.
Perannya dalam mendampingi Jenderal Tito Karnavian di Kementerian Dalam Negeri menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuan dan integritasnya dalam dunia birokrasi dan pemerintahan.
Puncak karir Herry Heryawan tercapai pada tahun 2025, saat ia diangkat sebagai Kapolda Riau.
Pengangkatan ini menjadi bukti pengakuan atas kapasitas dan rekam jejak gemilangnya di Polri. Sebagai Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan dihadapkan pada tantangan besar, termasuk dalam menjaga stabilitas keamanan dan memberantas jaringan narkoba.