SIAK – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Siak mulai melaksanakan vaksinasi terhadap hewan ternak sebagai langkah pencegahan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus PMK di wilayah tersebut, upaya pencegahan tetap dilakukan guna menjaga kesehatan ternak dan mencegah potensi penyebaran penyakit.
Kepala Diskanak Kabupaten Siak, Kaharuddin, menyampaikan bahwa program vaksinasi ini merupakan bagian dari langkah proaktif pemerintah dalam memastikan hewan ternak tetap sehat dan produktif.
“Vaksinasi ini bertujuan untuk melindungi ternak dari ancaman PMK. Kami ingin memastikan para peternak di Siak dapat terus menjalankan usaha mereka dengan aman dan nyaman,” ujarnya Senin (3/2/2025).
Vaksinasi akan berlangsung mulai 4 hingga 12 Februari 2025 dengan target sebanyak 10 ribu dosis.
Kendati demikian, untuk tahap awal, Kabupaten Siak baru menerima 900 dosis yang langsung didistribusikan ke 14 kecamatan.
“Kami terus berkoordinasi untuk memastikan tambahan vaksin bisa segera tersedia agar target vaksinasi dapat tercapai,” tambah Kaharuddin.
Selain vaksinasi, Diskanak Siak juga melakukan pemantauan dan edukasi kepada peternak agar lebih waspada terhadap potensi penyebaran PMK.
Kaharuddin mengimbau para peternak untuk lebih selektif dalam membeli atau mendatangkan ternak dari luar daerah.
“Kita sarankan agar setiap ternak yang masuk memiliki dokumen kesehatan yang jelas. Ini sangat penting untuk mencegah masuknya penyakit yang bisa merugikan peternak lokal,” jelasnya.
Dalam upaya menjaga kesehatan ternak, pihak Diskanak juga terus menjalin komunikasi dengan peternak, baik yang tergabung dalam kelompok maupun yang mandiri. Para peternak diharapkan dapat segera melaporkan jika ada gejala mencurigakan pada hewan mereka.
“Kami siap memberikan pendampingan dan penanganan jika ditemukan gejala PMK pada ternak,” kata Kaharuddin.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kebersihan kandang serta penerapan biosekuriti yang ketat di setiap peternakan.
“Menjaga kebersihan kandang dan peralatan ternak adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit. Langkah-langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar dalam menjaga kesehatan ternak,” tuturnya.
Dengan langkah pencegahan yang telah dilakukan, Diskanak Kabupaten Siak berharap kasus PMK tidak sampai masuk ke wilayahnya.
“Kami optimis dengan kerja sama antara pemerintah dan peternak, Kabupaten Siak bisa tetap bebas dari PMK dan peternak dapat terus menjalankan usaha mereka dengan baik,” pungkas Kaharuddin.