Anggota DPRD Siak Tengku Muhamad
Siak – Anggota DPRD Siak dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tengku Muhamad, memberikan klarifikasi terkait usaha biliar miliknya yang mendapat sorotan dari sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kecamatan Tualang.
Wakil Rakyat Siak dari PKS itu menegaskan bahwa usaha anaknya tersebut hadir murni sebagai wadah olahraga dan tidak berkaitan dengan praktik judi atau hal-hal negatif lainnya.
Tengku Muhamad menjelaskan bahwa ide pendirian arena biliar ini berasal dari anak bungsunya, Bagus, yang memiliki hobi dalam olahraga tersebut.
Sebagai orang tua ia ingin memberikan fasilitas bagi anaknya agar dapat menyalurkan minatnya tanpa harus pergi jauh ke kota Pekanbaru.
“Dari pada Bagus harus pergi ke Pekanbaru hanya untuk bermain biliar, kami berpikir lebih baik membuka tempat sendiri di Perawang. Ini sekaligus menjadi sarana olahraga yang dapat diakses oleh masyarakat,” ujar Tengku Muhamad.
Sementara itu, sang istri, Lismaini Lisbeth, menambahkan bahwa tujuan mereka bukan hanya sekadar membuka tempat bermain biliar, tetapi juga mengubah stigma negatif terhadap olahraga ini.
Ia berharap masyarakat bisa melihat biliar sebagai aktivitas positif yang tidak selalu identik dengan judi atau pergaulan bebas.
“Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwa biliar adalah olahraga yang bisa dimainkan dengan sehat. Tempat kami juga dibuat terang, tidak remang-remang, dan bebas dari hal-hal negatif seperti wanita penghibur atau pergaulan bebas,” kata Lismaini Lisbeth yang diaminkan Tengku Muhamad.
Menanggapi kritik yang menyebut tempatnya digunakan untuk praktik perjudian, Tengku Muhamad membantah keras tudingan tersebut.
Ia memastikan bahwa arena biliar miliknya dikelola dengan profesional dan tidak memberikan ruang bagi kegiatan yang melanggar hukum.
“Kami tegaskan bahwa tidak ada praktik judi di tempat kami. Ini murni tempat olahraga. Jika ada yang meragukan, silakan datang dan lihat sendiri bagaimana kami mengelola usaha ini,” tutupnya.