Siak  

Anggota DPRD Siak dari PKS Buka Usaha Biliar, MUI Geram, Ada Unsur Judi?

Ilustrasi Permainan Biliar

Siak – Anggota DPRD Siak dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tengku Muhamad, menuai keritikan tajam setelah meresmikan usaha biliar di Jalan Hang Jebat, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, Pekan lalu.

Peresmian yang sempat viral melalui unggahan akun Facebook milik istrinya, Lismaini Lisbeth, menunjukkan Tengku Muhamad secara resmi membuka usaha tersebut dengan menggunting pita.

Acara itu turut dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Kacab BRI Tualang dan Kacab Bank Panin Tualang.

Meskipun begitu, keputusan seorang anggota dewan dari partai berbasis Islam membuka usaha yang kerap dikaitkan dengan praktik perjudian ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Tualang, Khairudin Rasul, menyatakan keprihatinannya atas langkah Tengku Muhamad tersebut.

“Kami sangat menyayangkan usaha biliar yang didirikan oleh beliau, mengingat statusnya sebagai anggota DPRD dari PKS dan juga sebagai Dewan Pembina MUI Tualang. Kami menerima banyak aduan dari masyarakat mengenai hal ini,” kata Khairudin kepada wartawan, Kamis (30/1).

Lebih lanjut, MUI Tualang dalam waktu dekat berencana menemui Camat Tualang untuk mempertanyakan terkait ikhwal perizinan usaha tersebut.

Selain itu, Khairudin menilai usaha biliar memiliki citra negatif di tengah masyarakat karena sering dikaitkan dengan perjudian dan pergaulan yang kurang sehat.

“Kalau usaha biliar ini sudah jelek penafsirannya, cenderung orang beranggapan ada unsur judi dan lain sebagainya, maka ini harus dievaluasi. Tidak ada itu namanya olahraga, kalau hanya jadi tempat berkumpul tanpa arah yang jelas,” tambahnya.

Senada dengan itu, kritikan keras juga datang dari tokoh masyarakat setempat, Anto Klink.

Anto Klink menyindir keputusan Tengku Muhamad membuka usaha biliar, yang dinilainya tidak mencerminkan sosok pemimpin dari partai berbasis Islam.

“Macam tidak ada usaha lain saja. Atau dia sudah bingung mau buat usaha apa, saking sudah berlebih uang,” ujar Anto dengan nada kesal.

Masyarakat berharap pihak Kecamatan Tualang dan internal PKS segera mengambil tindakan tegas terhadap Tengku Muhamad. Pasalnya, langkah ini dinilai mencoreng citra partai yang selama ini dikenal mengusung nilai-nilai Islam dalam politik dan kehidupan sosial.

“Ini harus segera ditindaklanjuti dan diberikan teguran keras, baik oleh Dewan Kehormatan (DK) DPRD Siak maupun internal PKS. Jangan sampai ini menjadi preseden buruk ke depan,” pungkas Anto.

Saat dihubungi wartawan Anggota DPRD Siak Dapil Tualang, Tengku Muhamad, membantah bahwa usaha biliar yang dipersoalkan adalah miliknya.

Anggota DPRD Siak dari PKS itu menegaskan bahwa usaha tersebut bukan miliknya, melainkan milik adik iparnya.

“Itu bukan usaha saya, tapi usaha adik ipar,” ujar Tengku Muhamad saat dikonfirmasi.

Ia menepis anggapan dan berdalil bahwa dirinya tidak terlibat dalam kepemilikan usaha tersebut.

Kontroversi ini kini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Tualang, apalagi dalam waktu dekat umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa ramadhan, sehingga menimbulkan pertanyaan besar tentang komitmen moral dan etika seorang pemimpin yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. (dol)

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png