Kisah Dua Kesultanan, Permaisuri Kadriyah Pontianak dan Siak Sambung Silaturahmi

Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak, Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi Foto Bersama Ketua Harian LAMR Siak, Arfan Usman

Siak – Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak, Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi, mengungkapkan kekagumannya atas peninggalan Kerajaan Siak yang masih terawat dengan baik oleh pemerintah setempat.

Kunjungan yang berlangsung  Selasa (7/1) tersebut merupakan bagian dari upaya mempererat silaturahmi antara Kesultanan Kadriyah Pontianak dan Kesultanan Siak Sri Indrapura.

Selain mempererat hubungan antar kerajaan, kehadiran Permaisuri Tanaya di Siak juga bertujuan untuk mendalami sejarah Kesultanan Siak dari para pemadu dan pelaku sejarah di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Siak.

Wanita berparas anggun itu mengungkapkan hubungan historis antara kedua kesultanan, terutama karena salah satu istri Sultan Syarif Muhammad Alkadrie, yakni Ncik Tin, berasal dari Siak.

“Saya sangat senang bisa datang ke Siak karena ini adalah kunjungan pertama saya ke sini. Meskipun baru pertama kali, saya merasakan kehangatan kekeluargaan yang luar biasa,” ungkap Permaisuri Tanaya saat ditemui di Gedung LAMR Kabupaten Siak Selasa (7/1/2025).

Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman, yang juga Ketua Harian LAMR Siak, menyambut langsung kedatangan Permaisuri Tanaya dan rombongan.

Dalam sambutannya, Arfan yang juga merupakan Sekda Kabupaten Siak itu menyampaikan harapan agar kunjungan ini dapat mempererat hubungan silaturahmi yang sudah terjalin lama antara kedua kesultanan dan pemerintah daerah.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak dan LAMR Siak, kami menyambut hangat kedatangan Permaisuri Kadriyah Pontianak. Kami berharap kunjungan ini dapat memperkuat tali persaudaraan antara Kesultanan Siak dan Kesultanan Kadriyah Pontianak,” ujar Arfan.

Kesultanan Kadriyah Pontianak, yang didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Abdurrahman Bin Husein Bin Ahmad Alkadri, memiliki sejarah panjang dalam hubungan dengan Kesultanan Siak.

Kunjungan ini juga menjadi sejarah penting untuk mengenang kembali persaudaraan yang erat antara kedua kerajaan Melayu Islam tersebut.

Arfan juga bilang, bahwa kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang kerjasama lebih lanjut, baik dalam bidang budaya, sejarah, maupun pemerintahan, untuk memperkuat ikatan kedua pihak yang telah terjalin sejak lama.

“Dengan kehadiran Permaisuri Kadriyah Pontianak ini, kami berharap hubungan antara kedua kesultanan dan dengan pemerintah Kabupaten Siak akan semakin kokoh dan bermanfaat bagi kedua belah pihak,” tutupnya memungkasi.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png