Siak  

Pemkab Siak, KPA & Seniman Bersatu Wujudkan 3 Zero di HAD

Screenshot

Siak — Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kabupaten Siak tahun ini berlangsung semarak dan penuh makna.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Siak, menggandeng Dewan Kesenian Siak (DKS) untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.

Dengan tema Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa, kegiatan ini bertujuan memperkuat kesadaran masyarakat serta mengokohkan komitmen menuju 3 Zero: Zero New HIV Infection (nol infeksi baru HIV), Zero AIDS Related Death (nol kematian terkait AIDS), dan Zero Discrimination (nol diskriminasi).

Malam puncak peringatan Hari AIDS Sedunia di Siak dimeriahkan dengan talk show, hiburan musik, pengecekan VCT (Voluntary Counseling and Testing) gratis, serta pembagian hadiah menarik.

Acara yang berlangsung di Taman Tengku Syarifah Aminah, Rabu (18/12/2023), ini menarik perhatian ratusan peserta, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Tak hanya berfungsi sebagai hiburan, kegiatan ini juga menjadi wadah edukasi terkait pentingnya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di tengah masyarakat.

Tahun ini, Pemkab Siak menggandeng Dewan Kesenian Siak (DKS) sebagai mitra strategis dalam memperluas jangkauan sosialisasi.

Ketua II Pelaksana KPA Kabupaten Siak, Rozy Chandra, menjelaskan bahwa kerja sama dengan komunitas seni bertujuan agar pesan-pesan pencegahan HIV/AIDS bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai lapisan, terutama generasi muda.

“Segmentasi ini harus disentuh dan dilakukan bersama-sama,” ujar Rozy Chandra.

Keterlibatan para seniman diharapkan mampu menghadirkan pendekatan kreatif dan inklusif dalam penyampaian pesan pencegahan.

Wakil Bupati Siak, Husni Merza, yang juga Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Siak, menekankan pentingnya peran siswa dan mahasiswa dalam kampanye pencegahan HIV/AIDS.

Dalam sambutannya, Husni mendorong siswa-siswi yang hadir agar menjadi duta informasi bagi teman-temannya. Ia juga mengusulkan perguruan tinggi di Kabupaten Siak untuk membentuk forum-forum diskusi terkait HIV/AIDS dan berkolaborasi dengan KPA.

“Kita ingin nol penyebaran HIV/AIDS, tidak ada kematian karena AIDS, dan jangan ada diskriminasi antara kita dan mereka yang pengidap HIV/AIDS,” tegas Husni Merza.

Komitmen Pemkab Siak dalam upaya menanggulangi HIV/AIDS sejalan dengan target nasional dan global untuk mengakhiri ancaman AIDS pada tahun 2030.

Melalui peringatan Hari AIDS Sedunia, Pemkab ingin memperkuat kesadaran publik bahwa upaya ini membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah.

Program sosialisasi, penguatan kapasitas masyarakat, dan pemeriksaan VCT gratis menjadi bagian dari langkah konkret menuju target tersebut.

Salah satu elemen penting dari peringatan Hari AIDS Sedunia di Siak adalah tes HIV sukarela atau VCT.

Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk memeriksa status HIV mereka secara gratis dan rahasia. Dengan pemeriksaan VCT, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya lebih awal, sehingga upaya pengobatan dan pencegahan penularan bisa dilakukan dengan lebih efektif.

Program VCT gratis ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap HIV.

Selain pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, agenda besar lainnya adalah menghapus stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Melalui kampanye “3 Zero”, Pemkab Siak menegaskan bahwa penghapusan diskriminasi sama pentingnya dengan pencegahan infeksi dan kematian terkait AIDS. Husni Merza mengajak masyarakat agar tidak memandang ODHA dengan stigma negatif.

“Jangan ada diskriminasi antara kita dan mereka yang pengidap HIV/AIDS,” ujarnya. Dengan menciptakan lingkungan yang inklusif, diharapkan ODHA bisa hidup berdampingan secara harmonis di tengah masyarakat.

Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kabupaten Siak bukan sekadar seremonial tahunan. Kolaborasi antara Pemkab, KPA, DKS, siswa, mahasiswa, dan komunitas seni menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS membutuhkan kerja sama lintas sektor.

“HIV tidak bisa ditanggulangi secara sepihak,” tegas Rozy Chandra. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan turut berperan aktif dalam mewujudkan 3 Zero, yang menjadi target nasional dan global dalam mengakhiri epidemi AIDS pada 2030.

Dengan kolaborasi yang semakin kuat, Kabupaten Siak optimistis dapat menjadi contoh daerah yang berhasil mengendalikan penyebaran HIV/AIDS secara efektif.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png