Siak  

Tour de Siak 2024, Dari Lintasan Balap ke Peluang Wisata dan Usaha

Screenshot

Etape III Tour de Siak

Siak — Ajang balap sepeda internasional Tour de Siak (TDSi) 2024 sukses digelar dengan penuh kemeriahan. Memasuki etape ketiga, Minggu (8/12/2024), para pebalap dari lima negara beradu kecepatan melintasi rute sepanjang 135 kilometer dengan starting point di depan bangunan bersejarah Tangsi Belanda, Kecamatan Mempura.

Wakil Bupati Siak, Husni Merza, mengapresiasi penyelenggaraan TDSi 2024 yang dinilai lebih inovatif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, TDSi telah menjadi momentum penting dalam mempromosikan potensi wisata serta meningkatkan perekonomian lokal.

“Ini adalah tahun ke-10 kita menggelar Tour de Siak. Setiap tahun, kita berupaya melakukan pembaruan, baik dari rute maupun konsep acara. Tahun ini, kami menghadirkan rute yang lebih variatif dengan titik start berbeda di beberapa kecamatan,” ujar Husni Merza.

Husni menambahkan bahwa TDSi tidak hanya berfokus pada kompetisi balap sepeda, tetapi juga sebagai sarana memperkenalkan keindahan Kabupaten Siak ke dunia internasional.

“Melalui TDSi, kita ingin memperlihatkan keindahan dan keunikan wilayah kita kepada dunia. Ini bukan sekadar balapan, tetapi juga media promosi pariwisata yang efektif,” tambahnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa, mengungkapkan bahwa TDSi adalah salah satu agenda pariwisata unggulan yang terus dikembangkan. Menurutnya, event ini tidak hanya berdampak pada promosi wisata, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat setempat.

“Tour de Siak adalah langkah konkret kita untuk memajukan pariwisata berbasis event internasional. Dengan adanya TDSi, wisatawan dari dalam dan luar negeri bisa melihat langsung potensi wisata kita. Ini adalah cara kita memperkenalkan keindahan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Siak,” ujar Tekad Perbatas Setia Dewa.

Event ini juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi para pebalap. Race Director TDSi 2024, Sondi Sampurno, menyebut bahwa lintasan kali ini lebih bervariasi dan menantang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Beberapa ruas jalan memiliki kondisi yang kurang ideal, sehingga beberapa pebalap mengalami kendala. Namun demikian, mereka tetap menunjukkan semangat sportivitas yang tinggi hingga akhir etape,” kata Sondi.

Dampak positif dari TDSi dirasakan langsung oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sepanjang rute balapan. Banyak pelaku usaha yang mengaku mengalami peningkatan pendapatan dari para pengunjung dan peserta event.

“Dengan banyaknya wisatawan dan tim dari luar daerah, usaha masyarakat di sektor kuliner, penginapan, dan cenderamata ikut terdongkrak,” ungkap Husni Merza.

Kadispar Tekad Perbatas Setia Dewa juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan pengembangan pariwisata berbasis event olahraga.

“Kami berkomitmen menjadikan TDSi sebagai agenda tahunan yang lebih besar dan lebih dikenal secara internasional. Ini adalah wujud tekad kami untuk menjadikan Siak sebagai tujuan wisata olahraga terkemuka di Indonesia,” pungkas Tekad.

Pemerintah Kabupaten Siak optimis bahwa Tour de Siak akan terus berkembang dan menjadi event bergengsi di kancah nasional dan internasional.

“Dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan mitra swasta sangat penting agar TDSi bisa semakin besar. Dengan sinergi yang kuat, kami yakin TDSi bisa menjadi salah satu event balap sepeda paling bergengsi di Indonesia,” tutup Husni Merza.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png