Kondisi Rumah Alfian Usai Peristiwa Kebakaran
SIAK, – Sebuah rumah milik Alfian, Ketua RT002/RW004 di Dusun Mekarsari, Kampung Benayah, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, ludes terbakar Rabu (27/11) pagi sekira pukul 10.28 WIB.
Saat kejadian, Alfian siempunya rumah tengah mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung hari itu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sejumlah barang berharga, termasuk dokumen penting, gagal diselamatkan karena api begitu cepat melahap rumah yang terbuat dari kayu itu.
Menurut informasi yang dihimpun, kebakaran ini membuat warga setempat kesulitan untuk memadamkan api. Salah satu alasan utama adalah tidak adanya peralatan pemadam kebakaran yang memadai di Kampung Benayah.
“Warga kesulitan karena alat pemadam kebakaran kami minim, bahkan di kampung ini tidak ada mobil pemadam kebakaran,” kata Andri Wihadi, Penghulu Kampung Benayah, yang turut serta di lokasi kejadian pagi itu.
Andri mengungkapkan, sebelumnya di Desa Benayah sempat ada alat pemadam, namun sudah rusak dan belum diperbaiki.
Mengenai penyebab kebakaran, Andri menyebutkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan apa yang memicu terjadinya kebakaran.
“Apakah dari aliran listrik atau kompor gas, kami belum tahu pasti. Pihak berwenang akan menyelidikinya lebih lanjut,” kata Andri saat ditemui di lokasi kebakaran.
Sementara itu, warga yang turut menyaksikan kejadian merasa sangat kesulitan dalam usaha pemadaman.
“Kami hanya bisa menyaksikan api membesar, tidak ada alat untuk membantu memadamkan kebakaran,” ujar Budi, seorang warga yang juga berada di lokasi.
Alfian, yang rumahnya terbakar, menceritakan bahwa ia meninggalkan rumah untuk ikut Pemilu, begitu juga dengan anggota keluarganya.
“Awalnya, saya pergi untuk memilih, begitu saya kembali, api sudah besar. Waktu itu tidak ada yang di rumah, jadi tidak bisa berbuat banyak,” kata Alfian dengan wajah sedih.
Ia juga menambahkan bahwa berbagai barang berharga ikut musnah, terutama dokumen penting milik anaknya yang bekerja di luar daerah.
“Dokumen anak saya yang sedang bekerja semua ikut terbakar, termasuk surat nikah dan KTP saya,” jelasnya dengan nada sedih.
Di lokasi kebakaran, tampak hadir sejumlah pihak termasuk Bhabinkamtibmas Yopi Pranata, Anggota Satpol PP, Kadus Mekarsari Jonri, serta beberapa RT/RW setempat yang membantu mengamankan area tersebut.
Masyarakat setempat pun turut serta menyaksikan proses pemadaman yang berlangsung. Meskipun api berhasil dipadamkan, kerugian yang dialami oleh Alfian cukup besar ditaksir mencapai seratus juta rupiah, mengingat rumahnya rata dengan tanah.
Menyikapi insiden ini, Andri Wihadi menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah segera memperhatikan fasilitas pemadam kebakaran di setiap kecamatan, termasuk Kecamatan Pusako.
“Kami berharap ke depan, setiap kecamatan di Siak bisa dilengkapi dengan mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan. Hal ini penting untuk menghindari kejadian serupa yang bisa menelan kerugian lebih besar,” ungkap Andri memungkasi.