Riau  

Pengujian Frekuensi Jembatan Perawang untuk Kualitas dan Keamanan, Masyarakat Dihimbau Tidak Khawatir

Jembatan Perawang

Pekanbaru,- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau akan melakukan pengujian frekuensi dan getaran di Jembatan Perawang, Sabtu, 16 November 2024, mulai pukul 22.00 WIB hingga selesai.

Pengujian ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memastikan kualitas dan keamanan infrastruktur yang melintasi Sungai Siak, salah satunya jembatan maredan yang berada di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.

Pengecekan ini direncanakan berlangsung dengan metode buka-tutup selama 15 menit, sebanyak empat kali, untuk memastikan ketahanan dan keamanan jembatan yang menjadi jalur vital bagi masyarakat di daerah tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PUPR Provinsi Riau, Teza Darsa, menjelaskan bahwa uji frekuensi atau getaran ini adalah bagian dari prosedur rutin yang dilakukan untuk memantau kondisi jembatan di wilayah Riau, terutama jembatan yang berada di atas Sungai Siak.

“Pengecekan seperti ini dilakukan secara berkala untuk memastikan jembatan-jembatan tetap dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan,” ujar Teza kepada Haluanriau.co, Jumat (15/11).

Teza menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada masalah pada struktur Jembatan Perawang. Hasil inspeksi awal menunjukkan bahwa jembatan dalam kondisi aman dan stabil.

“Tidak ada indikasi kerusakan atau masalah pada struktur jembatan. Ini hanyalah langkah proaktif untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan jembatan ini,” jelas Teza.

Pihak Dinas PUPR Provinsi Riau mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir atau takut akan kondisi jembatan Perawang.

Teza menegaskan, “Pengujian ini adalah salah satu langkah pencegahan. Kami ingin memastikan setiap jembatan yang digunakan oleh masyarakat memenuhi standar keamanan tertinggi. Tidak ada masalah struktural yang ditemukan pada Jembatan Perawang.”

Untuk menghindari penumpukan kendaraan selama pengujian berlangsung, masyarakat yang hendak melewati Jembatan Perawang disarankan untuk mencari jalur alternatif lain.

Pengujian akan dilakukan dengan menutup akses jembatan secara total dari dua sisi selama 15 menit, kemudian dibuka kembali untuk lalu lintas. Proses ini akan diulang sebanyak empat kali. Setiap sesi buka-tutup bertujuan untuk mengukur reaksi jembatan terhadap beban dan getaran secara menyeluruh.

Pengujian berkala ini tidak hanya dilakukan di Jembatan Perawang, tetapi juga di beberapa jembatan lainnya yang melintasi Sungai Siak, Seperti Jembatan Leton satu hingga empat dan jembatan Siak dan Sungai Apit.

Menurut Teza, langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi untuk terus memantau kondisi infrastruktur di Riau agar tetap terjaga dan aman untuk penggunanya dalam jangka waktu panjang.

“Kami akan terus melakukan pengecekan berkala pada infrastruktur jalan dan jembatan. Ini adalah komitmen kami dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” pungkasnya menyudahi.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png
Penulis: DollyEditor: RE 01