Siak  

Program Bantuan Seragam dan Sepatu di Siak Bukan Program Baru, Plt Kadisdik Tegaskan Tidak Ada Unsur Politisasi

Screenshot

Plt kadisduk Siak Rozi Chandra

Siak, – Program bantuan seragam dan sepatu bagi peserta didik dari keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan  Kabupaten Siak baru-baru ini ramai diperbincangkan.

Program ini menuai perhatian publik karena dikabarkan diluncurkan tiba-tiba dan bertepatan dengan momen kampanye Pilkada di Siak. Selain itu, muncul kritikan terkait program yang disebut-sebut tanpa pembahasan sebelumnya dengan DPRD Siak.

Menanggapi isu ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Siak, Rozi Chandra, menyatakan bahwa program bantuan seragam dan sepatu tersebut bukanlah program baru.

“Program ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2018. Ini bukan program baru. Beberapa media online juga telah mempublikasikan berita mengenai program ini pada tahun 2018,” jelas Rozi kepada wartawan, Rabu (13/11/2024).

Rozi menambahkan, pada tahun 2020, program ini memang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19 yang melanda, sehingga anggaran difokuskan untuk penanganan pandemi.

“Program ini sudah berjalan sebelum masa pandemi, namun terpaksa dihentikan sementara pada tahun 2020 karena situasi darurat pandemi. Sekarang kami melanjutkan kembali untuk mendukung pelayanan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang membutuhkan,” lanjut Rozi.

Lebih lanjut, Rozi menegaskan bahwa tidak ada unsur politisasi dalam pelaksanaan program ini. Ia menepis anggapan bahwa program ini digulirkan mendadak untuk kepentingan tertentu menjelang Pilkada.

“Tidak ada kaitannya sama sekali dengan politisasi atau kampanye Pilkada. Program bantuan seragam dan sepatu ini adalah upaya kami untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang pendidikan, dan itu merupakan hak anak-anak dari keluarga PKH,” tegas Rozi.

Program bantuan ini, menurut Rozi, bertujuan untuk mendukung peserta didik dari keluarga kurang mampu agar bisa memiliki seragam dan sepatu yang layak.

Dalam hal ini, Disdik Siak ingin memastikan semua anak, terutama yang berasal dari keluarga penerima PKH, mendapatkan akses yang sama dalam pendidikan yang layak dan bermartabat.

“Kami tidak ingin ada anak yang merasa minder karena tidak memiliki seragam dan sepatu sekolah yang layak. Bantuan ini adalah bentuk perhatian pemerintah kepada mereka,” kata Rozi.

Rozi juga menyampaikan bahwa tidak semua kabupaten/kota di Indonesia menyelenggarakan program bantuan seragam gratis untuk anak dari keluarga PKH.

“Siak termasuk kabupaten yang cukup peduli pada anak-anak kurang mampu, bahkan sebelum pandemi sudah ada bantuan serupa, hanya saja namanya mungkin berbeda,” ujar Rozi.

Program bantuan ini juga melibatkan koordinasi dengan para korwil pendidikan kecamatan untuk memastikan data peserta didik yang membutuhkan terverifikasi dengan baik. Pesan yang disampaikan Kabid Pendidikan SD Disdikbud Siak, Hari Supristianto, kepada Korwil Pendidikan Kecamatan Dayun untuk segera mengumpulkan ukuran seragam dan sepatu, merupakan bagian dari prosedur administrasi program ini.

“Kami memastikan data yang kami terima akurat agar bantuan ini tepat sasaran. Kami harap bantuan ini bisa meringankan beban keluarga penerima manfaat PKH di Siak,” pungkas Rozi.

Dengan adanya klarifikasi dari Plt Disdikbud Siak Rozi Chandra, diharapkan masyarakat tidak salah paham terkait tujuan dan latar belakang program ini. Program bantuan seragam dan sepatu ini diharapkan dapat mendukung pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Siak.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png
Penulis: DollyEditor: RE 01