Zulfi Mursal (ist)
Siak – Zulfi Mursal, Ketua Relawan SAH Kabupaten Siak, menegaskan adanya perbedaan antara bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program nasional dengan program beasiswa unggulan PKH khusus bagi pendukung Alfedri-Husni di Kabupaten Siak.
Pernyataan ini diungkapkan Zulfi dalam acara kampanye dialogis di Kecamatan Tualang, Minggu (10/11) malam, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai ketentuan yang berlaku di antara kedua program ini.
Menurut Zulfi, PKH adalah hak masyarakat yang tidak terikat oleh pilihan politik, karena merupakan program yang diatur dan dikelola oleh pemerintah pusat.
“PKH adalah program nasional yang haknya tetap dijamin oleh pemerintah pusat. Kami ingin masyarakat paham bahwa PKH ini tidak terkait pilihan politik dalam Pilkada Siak, jadi mereka tidak perlu khawatir,” jelas Zulfi.
Namun, Zulfi juga menyampaikan bahwa di luar program PKH nasional, terdapat program beasiswa unggulan khusus untuk keluarga PKH yang diinisiasi Alfedri-Husni selama menjabat.
Beasiswa unggulan ini adalah kebijakan lokal di Kabupaten Siak yang dirancang untuk memberikan bantuan serta dukungan pendidikan lebih lanjut bagi keluarga penerima PKH yang mendukung program Alfedri-Husni.
“Beasiswa unggulan PKH ini berbeda dari PKH nasional. Beasiswa ini adalah program khusus yang hanya ada di Kabupaten Siak, sebagai bentukdukungan kepada keluarga PKH yang selama ini tidak bisa berkuliah namun lewat program Alfedri-Husni ini anak-anak keluarha PKH bisa jadi kuliah dan satu keluarga PKH satu sarjana. Dukungan ini kami anggap sebagai penghargaan atas manfaat program yang sudah dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Zulfi.
Lebih lanjut, Zulfi menyatakan bahwa beasiswa ini tidak akan dilanjutkan bagi keluarga PKH yang memilih untuk tidak mendukung Alfedri-Husni dalam Pilkada. Hal ini dianggap sebagai langkah menghargai kesetiaan terhadap program-program yang telah dijalankan oleh Alfedri-Husni selama ini.
“Kami tegaskan, beasiswa unggulan ini adalah apresiasi kepada mereka yang mendukung program Alfedri-Husni. Ini penting agar masyarakat bisa memahami perbedaannya dan tidak ada kesalahpahaman,” ujar Zulfi.
Zulfi menambahkan bahwa Relawan SAH menghormati kebebasan politik masyarakat dan memastikan tidak ada tekanan bagi warga dalam menentukan pilihan.
Menurut mantan ketua DPRD Siak itu, tugas relawan adalah menjaga suasana tetap damai dan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat terkait Pilkada.
“Kami ingin memastikan bahwa Pilkada ini berjalan tanpa intimidasi. Informasi yang benar harus sampai ke masyarakat, agar tidak ada isu yang mengarah pada kesalahpahaman,” tegasnya.
Zulfi Mursal menyayangkan sikap salah seorang pejabat di Siak yang, menurutnya, memelintir pernyataan terkait beasiswa unggulan PKH bagi pendukung Alfedri-Husni. Zulfi menilai tindakan tersebut ironis, karena pejabat itu sendiri yang sebelumnya ikut mengesahkan program beasiswa tersebut, namun kini justru mencela dan memberikan kritik.
Sebagai penutup, Zulfi mengajak masyarakat Siak untuk tetap menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana pada Pilkada mendatang dan menekankan pentingnya mendukung calon yang memiliki program nyata dan komitmen untuk kesejahteraan masyarakat.
“Mari gunakan hak pilih dengan tenang, yakin bahwa suara kita akan membawa perubahan yang lebih baik bagi Siak. Kami berharap pemimpin yang terpilih nantinya bisa mendengar aspirasi seluruh masyarakat secara adil,” tutup Zulfi.