Riau  

Riau Usulkan Tiga Tokoh Pejuang untuk Gelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya dari Siak

Pekanbaru – Pemerintah Provinsi Riau kembali mengusulkan tiga tokoh pejuang asal Riau untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Ketiga tokoh ini merupakan figur berpengaruh dari Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, dan Kota Pekanbaru yang dikenal memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sekretaris Dinas Sosial Riau, Supriyadi, menyampaikan bahwa ketiga tokoh yang diusulkan antara lain Mahmud Marzuki dari Kabupaten Kampar, Tengku Buwang Asmara dengan gelar Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah dari Kabupaten Siak, serta Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah atau Marhum Pekan dari Kota Pekanbaru.

“Kami berharap mereka dapat diangkat sebagai pahlawan nasional. Ketiga tokoh ini adalah pejuang yang membela tanah air dan berperan penting bagi masyarakat Riau,” ungkap Supriyadi, Sabtu (9/11).

Ia menambahkan bahwa saat ini usulan tersebut sudah diajukan ke pemerintah pusat dan masih berproses di tingkat nasional. Namun, Supriyadi mengingatkan bahwa usulan ini bersaing dengan kandidat dari berbagai daerah lainnya di Indonesia.

“Kami meminta doa serta dukungan dari masyarakat Riau agar usulan ini dapat disetujui. Ini bukan hanya tentang gelar, tetapi juga penghormatan terhadap jasa para tokoh kita,” ujarnya.

Tokoh-tokoh ini dinilai sangat layak menerima gelar Pahlawan Nasional karena memiliki kontribusi signifikan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan perlawanan terhadap penjajahan. Mahmud Marzuki, misalnya, dikenal sebagai tokoh perjuangan dari Kampar yang membela kedaulatan rakyat.

Sedangkan Tengku Buwang Asmara, atau Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah, adalah pejuang asal Siak yang mengabdikan hidupnya dalam perjuangan mempertahankan wilayah kekuasaannya dari ancaman penjajah.

Adapun Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah atau Marhum Pekan, yang berasal dari Pekanbaru, juga memberikan kontribusi besar bagi pembentukan cikal bakal kota Pekanbaru dan perjuangan rakyat.

Hingga kini, Provinsi Riau tercatat memiliki dua pahlawan nasional, yakni Sultan Syarif Kasim II yang diakui pada tahun 1998 dan Tuanku Tambusai yang dianugerahi gelar pahlawan pada tahun 1995.

Supriyadi menjelaskan bahwa pada masa lalu, Riau memiliki tiga pahlawan nasional, namun satu di antaranya, Raja Haji Fisabilillah, kini diakui sebagai pahlawan asal Kepulauan Riau setelah provinsi tersebut memisahkan diri dari Riau.

“Dengan usulan ini, kita berharap tokoh-tokoh asal Riau lainnya bisa mendapatkan pengakuan serupa,” tambahnya.

Dinas Sosial Riau berharap bahwa usulan ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Riau, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dalam para pejuang daerahnya.

Supriyadi menegaskan bahwa perjuangan para tokoh ini sejalan dengan semangat kemerdekaan dan nilai-nilai persatuan yang diusung Indonesia.

“Mereka adalah simbol perjuangan, teladan yang sepatutnya diingat dan dihormati oleh generasi kita,” tutup Supriyadi.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png
Penulis: DollyEditor: RE 01