Raja Juli Antoni (ist)
PEKANBARU.~ Penunjukan Raja Juli Antoni sebagai Menteri Kehutanan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 menarik perhatian publik, terutama bagi warga Riau.
Pengumuman tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024), menegaskan peran penting Raja Juli dalam pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
Lahir di Riau pada 13 Juli 1977, Raja Juli dikenal sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang ia dirikan bersama sejumlah politikus muda lainnya.
Ayahnya, Raja Ramli Ibrahim, merupakan tokoh penting Muhammadiyah di Lubuk Jambi, Kabupaten Kuansing, Riau, yang membentuk pendidikan Raja Juli Antoni sejak usia dini.
Pendidikan Raja Juli Antoni bermula di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat, yang memberinya pemahaman mendalam mengenai Islam. Lulus dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta) pada 2001, ia menyusun skripsi yang mengkritisi interpretasi jihad dalam Al-Qur’an.
Pengalaman internasional memperkaya pengalamannya ketika meraih beasiswa Chevening untuk studi magister di Universitas Bradford, Inggris, di mana ia fokus pada resolusi konflik, khususnya di Aceh. Minat ini semakin mendalam saat ia melanjutkan studi doktoral di Universitas Queensland, Australia, meneliti peran agama dalam perdamaian di kawasan konflik seperti Mindanao dan Maluku.
Raja Juli Antoni tidak hanya aktif di dunia akademis, tetapi juga politik dan aktivisme. Sebelum bergabung dengan PSI, ia sempat mencalonkan diri dalam Pemilu 2009 melalui PDI-P, meski belum berhasil terpilih. Sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute dan Maarif Institute, ia terus memperjuangkan ide-ide progresif untuk pembangunan sosial.
Pada usia muda, ia sudah menunjukkan bakat kepemimpinannya, pernah menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) pada 2000-2002. Dedikasinya untuk politik progresif membuatnya mengundurkan diri dari pencalonan Ketua Umum PP Muhammadiyah pada 2015, memilih fokus pada PSI.
Pada 2022, Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, yang membawa Raja Juli semakin dekat dengan posisi strategis di pemerintahan. Kini, penunjukannya sebagai Menteri Kehutanan menjadi babak baru dalam karier politiknya bersama Prabowo-Gibran.