KAMPAR-Kecamatan Siak Hulu, terutama di wilayah perbatasan antara Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, masih dihadapkan pada berbagai permasalahan yang meresahkan masyarakat. Calon Bupati Kampar Nomor Urut 2, Yusri, yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrat, telah menyiapkan langkah-langkah nyata untuk mengatasi masalah tersebut jika terpilih sebagai Bupati Kampar periode 2024-2029.
Dalam kampanye dialogis yang berlangsung di rumah kediaman tokoh masyarakat Desa Tanah Merah, Kariani, Jumat (27/9/2029), Yusri menyampaikan komitmennya di hadapan ratusan warga Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu. Menurutnya, semua calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar memiliki visi yang sama untuk membangun Kampar. Namun, yang membedakan adalah bagaimana mereka mengeksekusi solusi untuk mengatasi berbagai persoalan di tengah masyarakat.
Yusri menyoroti salah satu masalah paling mendesak di wilayah perbatasan Kampar-Pekanbaru, yakni persoalan pendidikan. Di Desa Kubang Jaya, misalnya, desa tersebut tidak termasuk dalam zonasi penerimaan siswa baru, baik untuk Kampar maupun Pekanbaru. Akibatnya, banyak orang tua khawatir anak-anak mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan di sekolah negeri, dan mereka terpaksa memilih sekolah swasta yang biayanya relatif tinggi.
Selain itu, masalah administrasi kependudukan juga menjadi perhatian utama. Saat ini, masyarakat harus menempuh perjalanan jauh ke Bangkinang untuk mengurus dokumen kependudukan seperti KTP. Yusri menawarkan solusi konkret dengan membuka kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) di Siak Hulu, sehingga masyarakat tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan biaya ke Bangkinang.
Yusri juga menyinggung masalah pembayaran pajak kendaraan dan pajak retribusi lainnya. Banyak warga Kampar yang ber-KTP di Pekanbaru dan membayar pajak di kota tersebut. “Jika seluruh layanan administrasi seperti cetak KTP dan pembayaran pajak bisa dilakukan di Siak Hulu, potensi pendapatan daerah bisa meningkat hingga puluhan miliar rupiah,” jelas Yusri.
Mantan Sekda Kampar ini juga menegaskan pentingnya mengatasi masalah zonasi agar anak-anak di wilayah perbatasan dapat mengakses pendidikan dengan lebih mudah.
Di sisi lain, Yusri juga menyoroti masalah perumahan, termasuk kurangnya fasilitas umum dan tempat ibadah yang memadai. Ia juga menekankan pentingnya mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Siak Hulu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Salah satu sumber pendanaan UMKM, menurut Yusri, bisa berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang memiliki dana sekitar Rp 13 miliar. Namun, ia menekankan bahwa bantuan tersebut harus diberikan dengan jumlah yang sesuai agar bermanfaat secara maksimal.
Yusri juga memiliki rencana besar untuk menarik lebih banyak dana dari pusat, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan bantuan keuangan dari pemerintah pusat serta provinsi. Dengan dukungan partai Gerindra dan Demokrat, yang memiliki hubungan erat dengan Presiden terpilih, Yusri optimis dapat meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kampar hingga mencapai Rp 3,7 triliun, dari yang saat ini sekitar Rp 2,7 triliun.
“Dengan tambahan anggaran ini, kita bisa melakukan berbagai program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat Kampar,” tegas Yusri, mengakhiri orasinya.*** J