Kondisi Jalan Longsor di Inhil
Indragiri Hilir, – Jalan Lintas Provinsi Tembilahan-Rengat yang melintasi Desa Pekantua, Kecamatan Kempas, Indragiri Hilir, dilaporkan mengalami longsor pada Jumat pagi, 27 September 2024.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.15 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa tersebut menyebabkan gangguan serius pada arus lalu lintas di wilayah tersebut.
Kendaraan roda dua dan roda empat harus melewati jalan dengan sistem buka tutup untuk menghindari kerusakan lebih parah di area yang terdampak.
Pengendara yang melintas diimbau untuk lebih berhati-hati, karena kondisi tanah yang labil membuat situasi jalan menjadi kurang aman, terutama saat hujan.
Otoritas setempat telah melakukan koordinasi agar penanganan dapat segera dilakukan guna mencegah longsor susulan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Menurutnya, longsor ini terjadi di salah satu ruas jalan penting yang menghubungkan Rengat dan Tembilahan, sehingga upaya perbaikan akan menjadi prioritas bagi pemerintah provinsi.
“Kami sudah menerima laporan terkait longsor yang terjadi di Desa Pekantua. Langkah awal sudah kami ambil dengan menginstruksikan tim dari Bidang Bina Marga untuk segera turun ke lapangan,” ujar Arief Setiawan.
Dalam langkah penanganan awal, Bidang Bina Marga beserta tim teknis telah tiba di lokasi longsor untuk meninjau kerusakan secara langsung. Arief menjelaskan bahwa pemantauan di lapangan sangat penting untuk menentukan langkah-langkah teknis yang dibutuhkan dalam memperbaiki kondisi jalan.
“Saat ini tim sedang melakukan pengecekan menyeluruh untuk mengidentifikasi sejauh mana kerusakan yang terjadi. Langkah ini akan menjadi dasar penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arief menekankan pentingnya perbaikan yang segera dan tepat sasaran untuk memastikan jalan kembali berfungsi dengan optimal. Mengingat jalan ini merupakan jalur vital bagi mobilitas warga dan distribusi logistik, pemerintah daerah tak akan menunda upaya perbaikan yang dibutuhkan.
“Kami akan bergerak cepat. Semakin lama penundaan, semakin besar risiko gangguan bagi masyarakat dan distribusi barang,” tegasnya.
Hingga berita tayang, arus lalu lintas di sekitar lokasi longsor masih menggunakan sistem buka tutup. Para pengendara diminta bersabar dan mengikuti petunjuk dari petugas di lapangan untuk menjaga keamanan bersama.
Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terutama jika hujan kembali mengguyur, yang bisa memperparah kondisi tanah di sekitar longsoran.
Dengan langkah cepat dari pemerintah daerah dan dukungan masyarakat, diharapkan perbaikan dapat segera dilakukan dan aktivitas lalu lintas kembali normal.