Hujan membasahi negeri istana
SIAK – Langit Negeri Istana mendadak kelabu dan hujan lembut mulai turun sesaat setelah pengundian nomor urut calon Bupati dan Wakil Bupati Siak untuk Pilkada 2024.
Hujan yang turun pada Senin (23/9) sore itu disambut dengan penuh rasa syukur oleh warga yang hadir, memberikan suasana yang syahdu dan menyejukkan hati setelah prosesi pengundian nomor urut berlangsung dengan lancar.
Salah seorang warga Siak, Komar, turut merasakan kehadiran hujan tersebut sebagai pertanda baik.
“Hujan ini seperti membawa berkah. Kami percaya hujan adalah rahmat dari Tuhan, terutama setelah momen penting seperti ini,” ujar Komar dengan raut wajah penuh keyakinan.
Bagi Komar, turunnya hujan setelah pengundian nomor urut bukanlah sekadar fenomena alam, tetapi isyarat akan awal yang baik dan harapan bagi masa depan Kabupaten Siak.
Pengundian nomor urut yang dilakukan di bawah pengawasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Siak itu berlangsung khidmat dan penuh harapan.
Setiap pasangan calon, baik Alfedri-Husni Merza yang memperoleh nomor urut 3, maupun pasangan lainnya, menunjukkan rasa syukur dan kesiapan mereka untuk berjuang dalam Pilkada.
Meskipun begitu, turunnya hujan membuat suasana semakin penuh makna, seolah-olah alam pun ikut merestui jalannya proses demokrasi ini.
Komar, yang telah tinggal di Siak selama puluhan tahun, mengatakan bahwa setiap kali hujan turun di momen-momen penting, selalu ada kesan tersendiri.
“Ini bukan pertama kalinya saya menyaksikan hujan di hari-hari penting seperti ini. Seolah-olah hujan itu membawa pesan damai dan kesuburan bagi tanah Siak,” katanya.
Dengan pandangan mata yang menerawang ke arah langit, Komar menyampaikan harapannya bagi Kabupaten Siak ke depan.
“Saya berharap siapa pun yang nanti terpilih bisa membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi kita semua. Siak adalah negeri yang subur, dan kita butuh pemimpin yang mampu merawat dan mengembangkannya,” ujar Komar dengan penuh harap.
Bagi banyak warga Siak, hujan yang turun di sore hari itu juga menjadi momen refleksi. Mereka percaya bahwa alam seringkali memberikan tanda-tanda yang harus dimaknai dengan hati yang jernih.
“Kami berharap ini pertanda baik, bahwa proses Pilkada akan berjalan damai dan hasilnya akan membawa keberkahan untuk semua,” tambahnya.
Suasana di halaman KPU Siak yang semula ramai dan penuh riuh suara para pendukung pasangan calon, mendadak berubah menjadi lebih hening saat tetesan hujan mulai membasahi tanah.
Beberapa warga tampak meneduh di bawah pohon atau payung, sementara yang lainnya berdiri diam menikmati kesejukan hujan yang mengguyur perlahan.
“Hujan ini mengingatkan kita untuk tetap rendah hati. Bahwa di atas semua rencana manusia, selalu ada kehendak Tuhan yang lebih besar,” pungkas Komar dengan nada syahdu.
Di balik tetes-tetes air yang turun, terselip harapan agar kedamaian dan kesejahteraan terus menyelimuti Negeri Istana.