Tiga anggota DPRD Mentawai yang ditangkap Polisi terkait narkotika jenis sabu
Padang.~ Tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Mentawai periode 2024-2029, yang baru saja dilantik pada 2 September lalu, harus menghadapi konsekuensi hukum setelah ditangkap oleh pihak kepolisian karena dugaan penyalahgunaan narkoba.
Penangkapan berlangsung di salah satu hotel di Padang pada Jumat (20/9/2024), saat mereka tengah berada di kota tersebut untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek).
Ketiga anggota DPRD yang terlibat dalam kasus ini berinisial S (55), MS (51), dan MS (51), ketiganya berasal dari partai politik yang berbeda.
Mereka ditangkap setelah polisi melakukan pengembangan kasus dari seorang swasta berinisial AA (52) yang lebih dahulu ditangkap terkait kasus yang sama.
Saat dilakukan penggerebekan, ditemukan barang bukti berupa sabu dan alat isap yang memperkuat dugaan keterlibatan ketiga anggota dewan tersebut.
Kasat Reserse Narkoba Polresta Padang, AKP Martadius, mengungkapkan bahwa penangkapan ini bermula dari informasi masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di salah satu hotel.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap AA, yang kemudian mengarah pada penangkapan tiga anggota DPRD tersebut.
“Mereka telah menjalani tes urine dan hasilnya positif mengonsumsi narkoba,” ujar AKP Martadius.
Partai politik yang menaungi ketiga anggota dewan ini mengungkapkan kekecewaan yang mendalam atas tindakan yang tidak terpuji tersebut.
Mereka menegaskan akan segera memproses sanksi tegas, termasuk pemecatan dari partai dan pergantian antarwaktu (PAW) bagi mereka yang terlibat.
“Sangat disayangkan, sebagai wakil rakyat, mereka seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat. Kasus ini menjadi pelajaran besar bagi partai dan kami akan bertindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar salah satu pimpinan partai terkait.
Saat ini, ketiga tersangka bersama AA masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolresta Padang. Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih luas terkait peredaran narkoba di wilayah tersebut.