Indra Gunawan
Siak– Praktisi hukum dan tokoh masyarakat, Doni Chandra, SH, MH, melontarkan kritik tajam terhadap Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, terkait dugaan keterlibatan dalam pengelolaan dana publikasi yang tidak transparan.
Menurut tokoh masyarakat Minas yang berprofesi sebagai pengacara itu, sikap Indra Gunawan tidak mencerminkan seorang pemimpin yang layak untuk duduk di Gedung Panglima Jimban.
Dalam keterangannya, Doni menyayangkan keputusan partai Golkar yang kembali mengusulkan Indra Gunawan sebagai Ketua DPRD Siak periode 2024-2029.
“Saya rasa petinggi Golkar di pusat harus segera mengevaluasi kinerja Indra Gunawan. Dengan berbagai dugaan korupsi yang melibatkan dirinya, jelas ini bukan contoh yang baik untuk seorang pemimpin di DPRD,” ujar pria yang bergelar Datuak itu.
Kritikan ini muncul seiring dengan adanya dugaan bahwa Indra Gunawan dan Kabag Umum Sekwan DPRD Siak, Indra Setiadi, terlibat dalam praktik tidak transparan terkait pengelolaan dana publikasi media.
Indra Setiadi diduga meminta “sukses fee” sebesar 10 persen dari setiap pencairan dana kerja sama media, sementara Indra Gunawan disebut ikut mengatur pembagian porsi kerja sama publikasi ini, yang lebih banyak menguntungkan media tertentu.
Seorang rekan media bernama Rizal juga mengungkapkan kekecewaannya.
“Kami sebagai masyarakat sangat kecewa melihat sikap Ketua DPRD Siak. Bagaimana mungkin seorang pemimpin yang diduga terlibat dalam korupsi terus diberi kepercayaan untuk memimpin? Ini mencoreng nama baik lembaga,” katanya dengan nada kesal.
Masyarakat kini berharap agar aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan ini.
“Jika memang terbukti ada penyalahgunaan dana, kami harap Indra Gunawan dan Indra Setiadi segera diberi sanksi tegas. Lembaga DPRD harus dijaga integritasnya,” tambah pengacara asal Minas Doni Chndra.
Hingga berita ini diturunkan, baik Indra Gunawan maupun Indra Setiadi belum memberikan pernyataan resmi terkait pemberitaan ini.
Upaya konfirmasi awak media melalui penggilan seluler dan percakapan WashApp belum direspon duo Indra tersebut.
Kendati demikian, tekanan dari masyarakat dan berbagai pihak terus meningkat agar ada penyelesaian cepat terkait masalah ini.