Bupati Siak Alfedri (istimewa).
Siak, -Bupati Siak, Alfedri, merespons kritikan terkait pembangunan jalan yang dinilai belum merata di Kabupaten Siak, Riau, dengan tenang dan penuh keyakinan.
Dalam pernyataannya, Alfedri menekankan bahwa pembangunan infrastruktur, terutama jalan, tidak bisa dilakukan secara instan.
“Panjang jalan di Siak sekitar 2.800 Km. Sementara selama 25 tahun berdirinya Siak, jalan yang sudah dibangun sekitar 1.441 Km. Ini data, bukan hanya sebatas ucapan,” jelasnya.
Mantan Wakil Bupati masa kepemimpinan Syamsuar ini menekankan bahwa pembangunan dilakukan secara bertahap, dan hasil dari kepemimpinannya selama 3,5 tahun sudah terlihat, terutama di jalan-jalan poros di desa hingga dusun.
“Kalau jalan poros dari desa ke desa dan dari dusun ke dusun, sudah sekitar 130 Km hitam semua,” ujarnya.
Alfedri juga menyoroti pentingnya memverifikasi status jalan yang rusak, seperti yang terjadi di Sungai Mandau. Menurutnya, jika jalan berada di dalam kawasan yang belum dibebaskan oleh perusahaan, pemerintah tidak dapat langsung melakukan pembangunan.
“Jika sudah ada pinjam pakai, insya allah akan kita bangun,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Orang nomor satu di negeri istana itu pun menyebutkan bahwa tantangan serupa juga dihadapi di kota-kota lain, termasuk Pekanbaru yang nota bane nya ibukota Provinsi Riau.
“Kalau berbicara jalan berlubang, di Kota Pekanbaru saja, kalau tak salah saya ada sekitar 12 Km yang masih rusak. Tentu persoalan jalan harus dikerjakan secara bertahap.” Katanya menambahkan.
Alfedri juga mengingatkan bahwa masa jabatannya baru berjalan 3,5 tahun, bukan 5 tahun seperti yang dipersepsikan oleh beberapa pihak.
“Banyak menganggap kami sudah 5 tahun. Padahal belum,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah yang terencana, Bupati Alfedri berharap masyarakat tetap bersabar dan melihat pembangunan jalan di Siak sebagai proses yang bertahap namun pasti.