Perang Dingin Agung-Nasir, Posisi Agung Terjepit dan Banyak ditinggal Simpatisan

M Nasir, bersama dua Putranya yang merupakan anggota DPR RI Dapil Riau

PEKANBARU – Perang dingin antara Politisi Demokrat Agung Nugroho vs M Nasir berpengaruh kepada arah dukungan Gerindra di Pilkada Pekanbaru 2024.

Sumber terpercaya di Koalisi ‘Nawaitu’ kubu M Nasir yang maju pada Pilgubri, dikatakan bahwa Agung Nugroho tidak komit terhadap skema awal bahwa dukungan Demokrat dan Gerindra harus sejalan hingga ke Kabupaten/Kota.

“Agung banyak membelot dan tidak sejalan dengan komitmen awal dengan kubu Nasir, hingga terjadi pola dukungan dibawah yang tidak sejalan dengan keinginan awal, banyak yang tidak pro Nawaitu yang diberikan dukungan oleh Agung sebagai ketua Demokrat Riau” kata sumber Ikrar (nama samaran) orang dalam Demokrat Riau.

Menurut Ikrar hal ini berimbas pada terjadinya ketegangan suhu politik antara Agung dengan Rahul Ketua Gerindra Riau yang notabenenya adalah anak kandung Cagub M Nasir.

“Rahul marah dengan manuver Agung yang mengkhianati kesepakatan dengan ayahnya, hingga kemungkinan besar dukungan Gerindra akan diberikan ke Muflihun mantan Pj Walikota Pekanbaru atas perintah Nasir” tambahnya.

Posisi Agung yang terjepit dan banyak ditinggalkan para pendukungnya ditambah lagi perintah Rahul kepada kader Gerindra asal bukan Agung, dan tengelamkan.

“Agung harus dikalahkan di Pilwako Pekanbaru, begitu perintah Rahul kepada Kader Gerindra di Pekanbaru, pengkhianat harus gagalkan” katanya.

Mendekati hari pendaftaran Pilkada yang dimulai tanggal 27 Agustus 2024 dapat diprediksi bahwa diperkirakan ada tiga pasang balon yang akan bertarung, diantaranya. Pasangan Ida Yulita Kharisman Risanda dari Koalisi Golkar PDIP, Agung Nugroho- Markarius Anwar dari koalisi Demokrat PKS, berikutnya Muflihun- Irvan Herman kolisi Gerindra PAN.

Berlayarnya Muflihu dibenarkan oleh
Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Pekanbaru Ir Nofrizal mengungkap partainya kemungkinan besar akan memberi tiket kepada bakal calon Walikota Pekanbaru Muflihun.

Selain itu ia menyebut akan terbentuknya koalisi PAN dan Gerindra untuk Pemilihan Walikota (Pilwako) Pekanbaru.

“Informasi terakhir dari DPP, ya kita (PAN) dengan Gerindra. Pak Muflihun nantinya akan dijadikan kader Gerindra,” kata dia, Senin (19/8/2024).

Sementara untuk calon Wakil Walikota yang akan mendampingi Muflihun, saat ini masih diperebutkan dua kader PAN yaitu Wasekjen DPP PAN Irvan Herman dan anggota DPRD Provinsi Riau Ade Hartati Rahmat.

Nofrizal menekankan, sejauh ini DPP PAN belum memutuskan kepada siapa tiket calon Wakil Walikota Pekanbaru akan diberikan.

“Ya, sekarang sudah mengerucut dua nama itu (Irvan dan Ade). Terserah saja di antara dua nama itu nantinya yang mengantongi tiket PAN,” ujarnya.

Namun, Nofrizal melanjutkan, saat ini politik masih sangat dinamis. Meskipun Irvan Herman dan Muflihun sudah menemui Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, tapi Surat Keputusan (SK) dukungan resmi hingga kini belum dikeluarkan.

Sebagai informasi,  PAN memiliki total enam kursi di parlemen Pekanbaru dan Gerindra tujuh kursi. Artinya jika kedua partai ini berkoalisi, sudah mencukupi syarat minimal dukungan 10 kursi untuk Pilwako Pekanbaru.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png