Kolase Foto mahasiswi tabrak emak-emak di Pekanbaru.
PEKANBARU.- Renti Marningsih (46), meregang nyawa di jalan Tuanku Tambusai, Seberang Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru, usai di tabrak seorang mahasiswi yang menunggangi Toyota Raize, Sabtu, (3/8) pagi.
Toyota Raize dengan nomor polisi BM 1959 FJ yang dikemudikan Marisa menabrak bagian belakang motor Yamaha Jupiter yang dikendarai Renti dengan nomor polisi BM 4697 JZ hingga korban terseret jauh.
Peristiwa itu menyebabkan Renti mengalami pendarahan hebat di bagian kepala hingga tewas di lokasi kejadian.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa, kepada rekan media.
“Pelaku bergerak dari arah Fly Over Nangka menuju arah SKA. Sesampainya di depan Hotel Linda, pelaku menabrak korban yang ada di bahu jalan hingga tewas,” ujar Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa.
Saat ini, Satlantas Polresta Pekanbaru masih menyelidiki dan meminta keterangan sejunlah saksi terkait insiden Lakalantas tersebut.
Terkait apakah pelaku dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan, Satlantas Polresta Pekanbaru belum dapat memastikannya.
Tersangka dipaparkan Alvin, menjalani tes urine untuk mengetahui apakah ada indikasi mengonsumsi narkoba ataupun minuman keras (Miras).
“Hasil pemeriksaan urine, yang bersangkutan positif menggunakan zat (narkoba) amphetamine, namun sampai saat ini yang bersangkutan tidak mengakui,” ulas Alvin.
Usai ditetapkan tersangka kata Alvin, pengendara mobil itu langsung ditahan bersama barang bukti Ranmor.
“Sudah kita tetapkan tersangka, sudah kita lakukan penahanan,” tegas Alvin.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa memaparkan, pelaku dijerat Pasal 106 UU Nomor 22 Tahun 2009, tentang tidak berkonsentrasi saat berkendara dan lalai hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Kemudian, Pasal 310 ayat 4.
Terpisah, Iswadi Putra, suami korban yang ditemui di rumah duka, belum bersedia dimintai keterangan dan belum mau bercerita banyak terkait kematian istrinya.
“Mohon maaf, karena kami masih dalam suasana berduka, belum ada yang bisa saya sampaikan,” ucapnya.
Kendati demikian, informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah pelayat yang hadir di rumah duka, korban ternyata bekerja di Yayasan As-Shofa Pekanbaru, bekerja di kantin.
“Saat peristiwa itu terjadi, berkemungkinan korban lagi berbelanja keperluan kantin,” kata salah seorang pelayat.
Korban, meninggalkan seorang suami dan sepasang anak. Perempuan dan laki-laki.