Bacalon Bupati Siak Drs H Alfedri, M.Si (petahana)
SIAK – Jajak pendapat dari sejumlah lembaga survei menempatkan nama Alfedri peringkat satu untuk Pilkada Siak 2024. Bahkan Alfedri unggul lebih jauh dibanding nama-nama lainnya pada hasil survei yang keluar akhir Juni 2024.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menemukan elektabilitas petahana Alfedri mencapai 42,4 persen. Angka ini jauh mengungguli nama-nama Bacalon bupati Siak lainnya seperti Afni Zulkifli, Indra Gunawan dan Sugianto.
Dari simulasi beberapa nama elektabilitas Alfedri tetap unggul di angka 40 persen lebih. Dalam Survei itu, Indikator Politik Indonesia juga membuat simulasi pemilihan 3 nama.
Hasilnya, Alfedri tetap tertinggi, yaitu 44 persen, Afni Zulkifli 22,2 persen dan Indra Gunawan 8,3 persen. Sementara itu, hasil survei persepsi dari Lembaga Intrapolnas juga menempatkan Alfedri di urutan pertama.
Direktur Eksekutif Intrapolnas Barry Eko Lesmana mengungkapkan tren positif dari Alfedri.
“Kalau dari hasil survei kita pada awal Juni lalu, tingkat approval rating Pak Alfedri diangka 92,7 persen. Artinya dari 10 orang yang ada di Kabupaten Siak, 9 orangnya menginginkan kembali pak Alfedri menjadi bupati Siak,” kata Eko, Minggu (14/7/2024).
Ia menjelaskan, survei persepsi mengukur tingkat kepuasan dan tingkat kesukaan terhadap calon yang akan memimpin.
Dari simulasi beberapa nama Bacalon Bupati Siak, hasil survei persepsi yang dilakukan oleh Intrapolnas, Alfedri unggul 67,3 persen. Disusul oleh Afni Zulkifli 20 persen, Muhammad Andri 3,3 persen, Sugianto 2,0 persen dan Indra Gunawan 1,3 persen.
Hasil survei ini menunjukkan rating Alfedri tampak sangat jauh meninggalkan seluruh Bacalon penantang. Termasuk approval rating diangka 92,7 persen yang menempatkan kepuasan tertinggi masyarakat Siak terhadap kinerja Alfedri selama satu periode menjabat bupati.
Mayoritas masyarakat Siak menghendaki agar Alfedri menjadi bupati untuk lima tahun mendatang.
Hasil survei ini menggunakan sampling yang tersebar di seluruh kecamatan se Kabupaten Siak. Indikator Politik Indonesia menggunakan 400 sampling yang tersebar di seluruh kecamtan se-Kabupaten Siak. Sedangkan Intrapolnas menggunakan 150 sampling yang juga tersebar dari 14 kecamatan se -kabupaten Siak.