PEKANBARU.- Begitu mendapat kabar telah diberhentikan, Hoegeng kemudian mengabarkan pada ibunya. Sang ibu pun berpesan agar si jenderal menyelesaikan tugas dengan kejujuran.
“Karena kita masih bisa makan nasi dengan garam,” ujar sang ibu Roelani sebagaimana dipaparkan dalam Hoegeng: Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa yang ditulis Aris Santoso dkk.
Hoegeng juga ingat pesan almarhum ayahnya yang seorang jaksa, untuk tidak menggadaikan harga diri dan kehormatan demi kesenangan duniawi.
Usai serah terima jabatan, Hoegeng pun langsung mengembalikan seluruh inventaris milik Polri.
Tak pernah terbayangkan, seorang Kapolri pensiun tanpa memiliki rumah dan kendaraan.
Yang tertinggal di depan rumah dinas hanya sebuah sepeda butut.
Untuk urusan menuju tempat yang agak jauh, Hoegeng pun membiasakan naik bajaj.
Bahkan, saking sederhananya rumah dinas di Jalan M Yamin, Jakarta Pusat itu, seorang pencuri pernah nekat masuk dan mengambil radio transistor milik Hoegeng.
Hoegeng mengaku masa-masa pensiun dini tersebut merupakan saat yang sulit buat dia dan keluarga dari sisi ekonomi. Kendati demikian, dia tetap kukuh menolak semua pemberian pihak lain.
Hati Hoegeng baru luluh ketika diberi sebuah mobil bekas jenis Holden Kingswood hasil iuran para kapolda se-Indonesia.
Polri pun kemudian membeli rumah dinas Kapolri dan memberikannya pada Hoegeng sebagai penghargaan atas jasa-jasanya. Ketika Hoegeng wafat pada 14 Juli 2004, hilang pula sosok yang menjadi figur polisi teladan itu.
Hingga kini, Hoegeng tetap dikenal sebagai sosok polisi yang jujur dan bebas korupsi. Bahkan, dia harus mencari tambahan pendapatan dengan bekerja sebagai pembawa acara musik Hawaiian di TVRI sekaligus menjadi penyanyinya.
Namanya juga selalu muncul setiap kali Kapolri akan diganti dengan harapan sosok Kapolri baru akan memiliki kriteria seperti Goegeng.
Almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur punya kelakar yang membawa-bawa nama Hoegeng dan kerap ditulis ulang di berbagai kisah. Suatu kali, Gus Dur mengatakan:
“Di negeri ini, cuma ada tiga polisi jujur, yaitu patung polisi, polisi tidur, dan polisi Hoegeng.”