Bupati Siak Alfedri melepas mata kail ke Sungai Siak pada acara pembukaan lomba mancing didampingi Kadispar Tekad Perbatas Setia Dewa
Siak, – Bupati Siak, Alfedri membuka kegiatan Lomba Mancing Festival Sungai Siak (FSS) berlangsung di Turap Singapore. Kedatangan orang nomor satu di negri istana itu disambut hangat oleh peserta mancing.
Alfedri tiba sekira pukul 09:30 WIB menggunakan kaus putih, didampingi Sekda Arfan Usman, Kepala Dinas Pariwasata Tekad Perbatas Setia Dewa, Kabag ULP Jhon Effendi.
Alfedri berjalan dari tepian sungai jantan Turap Singapure hingga Lapangan Siak Bermadah dijaga anggota kepolisian, Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
Dengan sumringah, ia menyalami satu persatu warga di lokasi tersebut. Tak sedikit warga mengajaknya berfoto, dari remaja hingga lanjut usia. Begitu juga yang memanggilnya nada bahagia.
Pak bupati, nak kemano sahut salah satu warga. Nak mancing ni, jawab Alfedri sambil melihatkan pancing yang dipegangnya sambil tersenyum lebar, membuat tempat lokasi mancing menjadi heboh.
Alfedri menyebutkan, lomba mancing ini tidak hanya dirasakan oleh warga Kabupaten Siak, bahkan luar Riau. Seperti Inhil, Rohul, Meranti Pelelawan.
“Rata-rata untuk Riau, lengkap hadir hari ini dari dua belas kabupaten kota. Bahkan ada luar Riau, seperti Sumatra Barat hingga pemancing Jogyakarta pun ada,” kata Alfedri, Sabtu (22/6).
Tingginya animo untuk lomba mancing ini, Alfedri berjanji pada 2025, kegiatan ini kembali dilaksanakan.
“Kami apresiasi Dinas Pariwasata Siak yang telah menyiapkan segala sesuatunya untuk event yang sudah kedua kalinya ini. Insyaallah, 2025, kembali kita lanjutkan,” ujar Alfedri.
Alfedri menjelaskan, event FSS ini bukan hanya sekedar menarik wisatawan, atau meningkatkan UMKM. Tapi sebagai wadah mengingatkan masyarakat menjaga Sungai Siak tidak tercemar dari limbah dan sampah.
Menurut Alfedri, adanya kegiatan seperti ini, bagian dari upaya mengangkat kembali sejarah, bahwa Sungai Siak fungsinya memberikan kehidupan kepada masyarakat.
“Untuk itu saya menghimbau, jangan membuang limbah, jangan membuang sampah, kita selamatkan sungai ini,” pinta Alfedri.
Kepala Dinas Pariwasata Tekad Perbatas Setia Dewa menuturkan, jumlah peserta mancing tahun kedua ini sebanyak seribu tiga ratus orang. Jumlah tersebut terdiri dari remaja, bapak-bapak hingga ibu-ibu.
“Meskipun dalam kondisi cuaca mendukung, tidak menyurutkan semangat para pemancing. Mereka datang dari jam tujuh pagi tadi dan mengambil tempatnya masing-masing. Untuk hari pertama, ikan terberat berhasil dinaikkan peserta nol koma delapan lima-lima one (0,855 ons), jenis ikan juaro,” terangnya