Bismar Pelaku Pembunuhan di Rohil
ROHIL.- Pria bernama Yono (22) di Rokan Hilir, Riau, ditemukan tewas dalam sumur tua, usut punya usut korban ternyata tewas dibunuh pelaku begal, hal itu terkuat dari barang berharga milik korban raib diambil pelaku.
Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto mengatakan korban awalnya diajak oleh temannya Sadam (SH) minum miras di warung remang jalan lintas Riau-Sumatera Utara KM 7, Bagan Sinembah.
“Korban diajak saksi SH ke warung remang-remang itu pada malam Minggu kemarin di KM 7. Mereka minum (miras) di sana,” kata Andrian, Selasa (18/6/2024).
Setelah selesai minum, Sadam pulang ke rumah untuk mengambil uang. Sebab, ia hanya membawa uang Rp 400 ribu, tetapi tagihan Rp 450 ribu.
Sementara korban tinggal di warung dan menunggu kedatangan Sadam.
Kendati demikian, ketika Sadam datang kembali ke warung tersebut, korban sudah tidak ada di sana.
“Saksi ini bertanya di mana temannya. Di sana kala itu orang-orang, penjaga dan pemiliknya bilang korban sudah pulang. Lalu setelah membayar kekurangan tagihan minum, saksi ini pun pulang,” kata Kapolres.
Saat perjalanan pulang saksi bertemu dengan pelaku bernama Bismar. Pelaku bertanya apakah saksi sedang mencari temannya bernama Yono.
“Saksi menjawab dan ditunjukkan oleh pelaku ke arah semak-semak ke dalam sumur. Di situ ada seperti mayat pakai jaket,” ujar Kapolres.
Sadam kemudian memanggil warga lain untuk bantu evakuasi. Bersama jajaran Polsek Bagan Sinembah, barulah korban dievakuasi. Usai berhasil dievakuasi korban diduga tewas dibunuh.
“Hasil pemeriksaan terungkap jika korban dibunuh oleh pelaku yang menunjukkan mayat korban ini. Motifnya ingin menguasai harta dan barang milik korban,” katanya.
Hal senada disampaikan Kanit Reskrim Polsek Bagan Sinembah, Iptu Renaldy Yudhista. Renaldy mengatakan pelaku adalah preman setempat yang sering kali memalak warga.
“Pelaku ini memang hobi ngompas orang atau memalak. Pelaku masyarakat sekitar, biasa ninja-ninja sawit juga atau preman setempatlah,” kata Renaldy.
Renaldy mengatakan kasus itu terungkap setelah polisi menerima hasil autopsi dari doter forensik. Hasilnya diketahui korban tewas dibunuh karena ada luka cekik di leher dan pukulan benda tumpul.
Polisi lalu mencurigai keterangan Bismar yang awalnya sebagai saksi. Setelah hasil autopsi keluar korban diduga kuat dibunuh, usai di interogasi polisi barulah Bismar mengakui sebagai pelaku pembunuhan tersebut.
“Awalnya tidak mau ngaku pelaku ini. Lalu diinterogasi terus dengan bukti-bukti yang ada, baru mengakui dia sebagai pelaku. Sementara motif pelaku menghabisi nyawa korban untuk menguasai barang berharga pelaku, hobi juga malak, ngompas dan mencuri di situ. Sudah buat resah juga,” pungkas Kanit menyudahi.