PEKANBARU – Polisi akhirnya berhasil mengungkap tabir pembunuhan pensiunan PTPN V, bernama Siawan (68) beberapa hari yang lalu di Kota Pekanbaru, Riau.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra Kamis (13/6) mengatakan, pelaku merupakan supir korban dan berhasil diamankan atas kerjasama Jajaran Polda Riau dan Polresta Jajaran Banyuwangi, Jawa Timur.
“Iya, Pelaku (Supir-red) sudah ditangkap tadi siang di Banyuwangi,” ujar Kompol Bery.
Kompol Bery menambahkan, tersangka RS merupakan supir korban yang berhasil diamankan tim kepolisian pada hari Kamis, 13 Juni 2024, saat ini tersangka tengah dalam perjalanan menuju Kota Pekanbaru.
Meski demikian, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru ini belum bisa mengungkapkan motif dari pelaku melakukan aksinya tersebut, serta besaran nominal uang tunai yang dibawa kabur.
“Masih dalam tahap pengembangan,”ujarnya singkat.
Sebelumnya, Saiwan ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bunga Inem, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Rabu, 29 Mei 2023 sekitar pukul 19.00 WIB.
Di tubuh korban ditemukan sejumlah luka-luka yang diduga ulah dari pelaku pembunuhan. Luka tersebut di antaranya adalah luka bekas benda tajam di bagian kepala, daun telinga kiri dan dibibir korban.
Awalnya anak korban yang menemukan pertama kalinya, sang anak masuk lewat pintu samping. Namun ia kaget ada tumpukan kain ketika mau menghidupkan lampu di ruang tamu.
“Anaknya masuk dan waktu mau hidupkan lampu kok ada seonggok kain. Panggillah tetangga dan waktu mau dihidupkan (lampu) ada seonggok kain, karena sudah pening anaknya minta antarkan sama RT dan dihidupkan, disenter memang bapak ini. Posisi darah sudah kececeran,” kata Ivan, tetangga korban.
Ivan mengaku saat ditemukan kondisinya masih pakai baju dan sepatu lengkap. Ia juga melihat korban masih memakai jam tangan dan cincin.
Hanya saja, ada luka pada bagian pipi dan darah berceceran. Bahkan, ada bekas darah di lantai yang menunjukkan mayat sempat diseret.
“Ada luka di pipi kiri hancur darah keluar, bukan sakit, tapi karena diduga dihantam ke tembok. Diduga masih hidup diseret lah itu darah nampak karena mayat ditutup pakai selimut,” katanya.