ilustrasi bongkar muat barang bangunan
SIAK.- Perkumpulan pedagang di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, mengadakan rapat internal terkait dihentikannya aktifitas bongkar muat di jalan raya Perawang.
Rapat yang berlangsung Kamis (13/6), malam itu dihadiri oleh puluhan pemilik toko atau gudang yang ada di Kota Perawang.
Dalam rapat malam itu, para pedagang membahas terkait keluhan mereka yang kesulitan melakkukan bongkar muat barang orderan yang masuk ke Toko mereka dalam jumlah yang banyak.
Seperti halnya yang disampaikan Darwin salah seorang pemilik usaha toko bangunan Dede Panglong kepada riauexpose.com, Jumat (14/6).
Darwin mengungkapkan, akibat dihentikannya aktifitas bongkar muat sejak sepekan terkahir, banyak barang yang tertunda masuk ke beberapa toko yang ada di Perawang.
“ Hal ini tentu saja mengakibatkan barang dagangan kami di Toko semakin berkurang dan beberapa kasus menyebabkan terjadi denda akibat terlambatnya bongkar barang,” kata Darwin.
Padahal, kata Darwin melanjutkan, barang sudah diorder sebelum terjadinya keributan antara dua kubu SPTI di Perawang.
Menurut Darwin, bongkar muat yang dilakukan pemuda setempat sesuai saran Kapolres Siak sudah berjalan, namun kami menilai hal ini kurang efektif.
“Karena sebagian besar barang yang dibongkar di Toko bangunan kami adalah barang yang berat, yang mana beresiko jika dilakukan oleh pekerja yang tidak biasa dengan kerja berat,” terangnya.
Terkait permasalahan ini, Kata darwin, atas nama perkumpulan pedagang UMKM Kecamatan Tualang sekitarnya, kami memohon kepada instansi terkait untuk menyelesaikan persoalan buruh ini sesegera mungkin.
Karena, kata Darwin, apabila hal ini berlangsung lama, tentu banyak pihak yang dirugikan, terutama kami pengusaha bangunan yang nota banenya barang-barang yang masuk ke Toko maupun gudang kami dalam jumlah yang banyak.
“Melalui pemberitaan media ini, sekaligus kami mohon izin untuk mempekerjakan kembali anggota buruh secara pribadi tanpa mengatasnamakan serikat buruh manapun,” kata Darwin yang diaminkan pedagang lainnya.
“Mohon kiranya bantuan bapak-bapak petinggi di negeri ini untuk memberi surat tertulis, sebagai tanda kami untuk mempekerjakan buruh bongkar muat secara pribadi tanpa mengatasnamakan serikat buruh,” pungkasnya