Prabowo bersama rekan seprofesinya buruh SPTI di Kecamatan Tualang
SIAK.- Sepekan sudah buruh SPTI di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, tidak melakukan aktifitas bongkar muat di Kota Perawang.
Hal itu tentu bukan tanpa alasan, salah satunya merujuk kebijakan Muspida Kabupaten Siak yang di sampaikan Kapolres Siak AKBP Asep Sijarwadi Selasa (4/6) lalu, pasca bentrok dua kubu kepemimpinan SPTI di Kecamatan Tualang.
142 anggota SPTI jalan raya di Kecamatan Tualang menggantungkan kelangsungan hidup keluarga mereka dari hasil kerja bongkar muat yang biasa mereka lakoni sejak belasan tahun lalu.
Seperti yang disampaikan Prabowo salah seorang anggota SPTI di Perawang kepada riauexpose.com, Rabu (12/6) siang.
Pria 54 tahun itu bersama rekan seprofesinya mengeluh karena sudah sepekan lebih tidak bekerja sebagai buruh bongkar muat.
“Sudah seminggu kami buruh SPTI tidak bekerja melakukan aktifitas bongkar muat,” kata Prabowo yang diaminkan rekan seprofesinya.
Menurut Prabowo, apabila kebijakan yang diambil Kapolres Siak terkait penghentian aktifitas bongkar muat di Perawang berlangsung lama, tentu kami para buruh tidak akan ada penghasilan, sementra seiring waktu tabungan kami yang ada berangsur habis.
“Sejak seminggu terakhir kami menganggur, sebagian dari kami ada yang mencari perkerjaan sampingan seperti bertukang dan berjualan,” ujarnya.
“Meskipun begitu, tak sedikit dari kami yang tidak bekerja sama sekali, karena kami tidak memiliki modal dan keterampilan kerja lain,” tanbahnya.
Prabowo berharap kepada Pemerintah Kabupaten Siak dapat sesegera mungkin menyelesaikan permasalahan ini, dan kami para buruh kembali bisa bekerja seperti semula untuk menghidupi keluarga.
Prabowo bersama rekannya mengatakan, apabila usai lebaran haji nanti belum ada penyelesaian, kami buruh SPTI di Perawang akan kembali melakukan aktifitas bongkar muat.
“Apabila usai lebaran haji ini belum ada penyelesaian, kami akan tetap bekerja melakukan aktifitas bongkar muat di Kota Perawang apapun resiko dan konsekwensinya, tegas Prabowo.
“Dari pada kami tidak makan dan menjual narkoba atau melakukan tindakan kriminal, lebih baik kami bekerja kembali sebagai buruh bongkar muat,” tegasnya menyudahi.