Dikira mayat, ternyata sejumlah pakaian wanita didalam goni.
Siak, – Simarmata dan keluarganya mengaku sebagai warga Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelelawan membuat heboh warga Kabupaten Siak, serta aparat penegak hukum, bahkan lokasi itu telah dipasang polisi line.
Simarmata mengaku kepada polisi, goni yang ia lihat bersama keluarganya mengapung di sungai Siak, tepatnya dibawah jembatan Ruang Terbuka Hijau Siak Lawo, didalamnya berisi mayat manusia bernama Viona.
Pada saat diangkat dan dibuka oleh pihak kepolisian, goni tersebut hanya se ungguk pakaian.
Dengan pengakuannya itu, secepat kilat tersebar kemana-mana. Sehingga membuat warga Siak berbondong-bondong ke lokasi tersebut.
Pantauan media ini di lapangan, ratusan warga Siak datang di lokasi tersebut. Termasuk petugas Dinas Perhubungan.
Bahkan suasana di RTH menjadi horor, setelah satu dari rombongannya kesurupan berteriak histeris.
Dijelaskan Simarmata, Br Manurung kesurupan dimasukin arwah Viona, yang hilang belum ditemukan. Viona ini teman dari anaknya bernama Dewi Sinta Lase sama-sama hilang tiga minggu yang lalu, tapi telah ditemukan.
“Dewi Sinta ini mengaku dalam keadaan sakit, sakit dalam arti ada penganiayaan. Jadi kita bikin laporan di Polsek Pangkalan Kerinci,” kata Simarmata ke wartawan, Senin (10/6) malam.
Kepada wartawan, Simarmata mengaku awal mulanya ia sampai di Siak atas petunjuk anaknya sama dengan Br Manurung yang kesurupan. Bahwa baju yang dipakai Viona sama persis ada didalam goni tersebut.
“Pada saat Br Manurung kesurupan, arwah Viona mengaku telah dibunuh dan dibuang di sungai Siak. Dari pengakuan Dewi Sinta sama dengan Br Manurung, bahwa baju dipakai Viona persis ada didalam karung tersebut, itu membuat kami berpacu ke sini” kata Simarmata.
Pengakuan Simarmata, sebelum ini ia tidak tahu menahu tentang keberadaan jembatan Siak maupun lokasi ditemukan goni berisi pakaian tersebut.
“Dan saya sebelumnya sama sekali tidak tau lokasi jembatan Siak ini,” tutupnya.
Atas pengakuan Simarmata dan rombongannya itu, warga Siak datang di lokasi tersebut merasa diprank.
“Waduh, jauh-jauh datang kesini rupanya kita kenak prank,” sorak dari warga Siak.