Siak  

Manfaatkan Lahan Kosong, Petani Semangka di Siak Jual Hasil Panen Hingga Ke Jakarta

Wabup Siak Husni Merza Saat panen raya bersama petani semangka di Koto Gasib

SIAK.- Kelompok Tani Mekar Sari, Kampung Tasik Seminai, Kecamatan Koto Gasib, Siak, Riau, manfaatkan lahan kosong milik Pemkab Siak untuk menanam semangka.

Lahan kosong milik Pemkab Siak seluas 10,5 hektar itu terlihat disulap petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Sari menjadi hampran kebun semangka.

Pagi itu, tiga mobil colt diesel sudah standby untuk mengangkut buah semangka hasil panen Kelompok Tani Mekar Sari menuju ibu kota Jakarta.

“Semangka yang kita tanam disini ada 2 jenis,” kata ketua Kelompok Tani Melar Sari Syahril, Selasa (4/5).

“Semangka yang kita tanam yaitu semangka merah dan semangka inul, warna kuning dan merah,” tuturnya.

Syahril mengungkapkan, dulunya, lahan ini semak, rumput liar tumbuh dengan subur dan lalang, mulanya kami bertanam ubi, namun prospeknya kurang menjanjikan.

“Awalnya kami atas nama kelompok tani mengusulkan ke Pemda untuk pinjam sewa lahan ini,kemudian disetujui,” kisahnya.

Dikatakan Syahril, kami coba tanam semangka jenis bibit marina,Alhamdulillah, bapak bisa lihat hasilnya, sangat memuaskan sekali.

Syahril menerangkan, dari total luas lahan 10,5 hektar yang tertanam baru mencapai 5 hektar. Untuk modal per hektarnya, sekitar Rp35 juta, sementara lama masa tanam semangka sampai dengan masa panen 4 bulan.

“Artinya dalam se-tahun bisa 3 kali masa tanam. Dari 5 hektar kebun semangka bisa menghasilkan 60 tons atau (60.000 kg) dengan harga per kilonya Rp 6000,” bebernya.

“Tahap pertama sudah keluar 30 ton semangka kita jual ke Jakarta, untuk masalah harga biasanya pembeli melihat kualitas buah, berhubung saat ini musim panas semangka kita manis, hanya sedikit yang rusak, kalau sekarang posisi harga nya sedang mantap Rp6000/kg, kalau ditanya untung lumayan lah,” cetusnya.

Syahril tak menampik jika persoalan pemasaran menjadi kendala, dia bilang pihaknya tak mungkin menjual semua semangka ke toke Jakarta, namun ada juga di ecer di pasar Tualang namun tak banyak.

Syahril bilang pihaknya sempat mengeluh di musim kering sekarang, kendalanya air, karena sumber air berada jauh di bawah, dan membutuhkan pompa yang banyak untuk menyiram areal tanam yang luas seperti ini.

Kepada Pemkab Siak, Sayhril berharap adanya bantuan traktor dari Pemkab Siak, termasuk juga bibit untuk di tanam di sisa tanah yang ada.

“Yang menjadi kendala kami saat ini,kekurangan air untuk menyiram tanaman, ada air sumbernya jauh berada di bawah dengan luasan lahan yang ditanam, pompa yang kami miliki saat ini 3 buah tidak mencukupi, idealnya 5 pompa,” ungkap Ketua Kelompok Tani Mekar Sari itu.

Selain itu, Syahril juga bilang untuk hasil yang lebih memuaskan, pihaknya butuh Jonder atau traktor roda empat untuk penghalus tanah, karena saat ini, kami menghalus tanah dengan cara manual dengan mencangkul, kalau dengan luas lahan seperti saat ini, dengan cangkul tidak efektif, selanjutnya kami mohon bantuan bibit seperti cabe merah atau kedelai. Kami sudah mengusulkan, semoga bisa dikabulkan.

Wakil Bupati Siak Husni Merza Merza mengapresiasi keuletan para petani semangka itu yang ulet dalam merubah lahan tidur menjadi lahan produktif.

“Kami atas nama Pemkab Siak mengapresiasi ketua kelompok tani mekar sari beserta anggota yang mau memanfaatkan lahan Pemda yang tidak produktif kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomis dan produktif seperti menanam semangka,” puji Husni.

Husni mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur di sekitar rumah menjadi lahan produktif dengan cara ditanam baik itu tanaman hortikultura ataupun yang lain, seperti cabe dan lainnya.

“Untuk menjaga dan mengatasi inflasi di daerah, terutama meningkatnya bahan pokok dan sayuran, bapak/ibu bisa memanfaatkan lahan kosong dengan menanam sayuran dan cabai, karena harga cabe kemarin di pasar Siak sepat tembus 100/kg karena kita di Siak masih tergantung dengan daerah lain,” pungkasnya.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png