Jadi Narasumber, Wabup Husni Bahas Perdagangan Karbon Untuk Pembangunan Daerah

Wabup Siak Husni Merza bersama peserta seminar 

Jakarta – Wakil Bupati Siak, Husni Merza, menjadi narasumber dalam sebuah acara yang berlangsung di Aula Gedung Tempo, Jakarta, Kamis (30/5).

Turut hadir pada acara tersebut Indonesia Carbon Trade Assc Bapak Riza, ⁠POLICY Raafi Seifd, ⁠KEHATI  Ahfi Wahyu Hidayat,  ⁠RCCC UI Riko Wahyudi dan Pemkab Bengkulu Selatan Bapak Bupati Gusnan Mulyadi.

Pada kesempatan itu, Husni Merza memaparkan topik tentang perdagangan karbon untuk pembangunan daerah.

Dalam pemaparannya, Husni Merza menjelaskan bahwa Kabupaten Siak, merupakan salah satu kabupaten termuda di Provinsi Riau.

Dimana Kabupaten Siak baru berusia 25 tahun. Kendati demikian, Siak memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon.

Kabupaten Siak memiliki lahan gambut yang luas, mencakup 52 persen dari total wilayah yang mencapai 8.556,09 kilometer persegi. Ketebalan gambut ini mencapai antara 3-15 meter, dengan luas mencapai 607.143 hektare.

Selain itu, Siak memiliki hutan seluas 415.799 hektare dan mangrove seluas 1.186 hektare. Kabupaten ini juga memiliki Danau Zamrud, yang merupakan danau terbesar kedua setelah Brazil.

“Siak memiliki potensi yang bisa kita trendingkan baik itu hutan yang kita miliki maupun mangrove,” terang Husni Merza.

Untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC), Pemerintah Kabupaten Siak berkomitmen dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Pemerintah Kabupaten Siak telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Siak Kabupaten Hijau, yang mendorong prinsip-prinsip kelestarian dan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam serta peningkatan ekonomi masyarakat.

Program Siak Kabupaten Hijau telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Siak, di mana seluruh aspek pembangunan diarahkan agar berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta berwawasan lingkungan.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Siak juga tergabung dalam lingkar temu Kabupaten Lestari LTKL yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah Kabupaten dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menjaga lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kabupaten Siak mempunyai peluang yang dapat dimanfaatkan dalam perdagangan karbon, yakni besarnya cadangan karbon dan pengurangan emisi di Kabupaten Siak, terutama di sektor kehutanan dan lahan gambut, yang dapat menghasilkan kredit karbon dengan nilai ekonomi tinggi,” jelas Husni

Melalui pemanfaatan potensi ini, Husni Merza berharap Kabupaten Siak dapat berperan signifikan dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target NDC serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui prinsip pembangunan berkelanjutan.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png