Bupati Alfedri bersama majelis agama islan dan adat sitiadat melayu Malaysia
Malaysia.-Bupati Siak Alfedri hadiri undangan Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu (MAIPs) Negeri Perlis, Malaysia. Rabu (29/5).
Pada kesempatan tersebut, Alfedri didapuk sebagai keynote speaker pada seminar antar bangsa peradaban ummah yang mengangkat tema “Islam Jati Diri Melayu”.
Di undangnya Bupati Alfedri di forum kebangsaan itu, menurutnya ini sebuah kehormatan dan kebanggan dapat hadir berbicara langsung dihadapan kalangan akademisi Perlis.
“Alhamdulillah, hari ini saya diminta hadir dan jadi keynote speaker pada seminar antara bangsa peradaban ummah yang mengangkat tema “Islam Jati Diri Melayu”. Ujar Alfedri.
Bupati Siak Alfedri saat mwnjadi pembicara di Perlis Malaysia.
“Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya bisa di undangan dan menjadi pembicara di sini,” kata Bupati Alfedri, di Dewan Bekawali, Mess Pegawai Kanan PDRM Kangar, Perlis, Malaysia.
Acara ini di taja majelis agama islam dan adat Istiadat melayu negeri Perlis, Malaysia. Pada kesempatan itu, Alfedri diminta untuk berbicara di hadapan mahasiswa dari beberapa kampus ternama di kota Perlis.
Pada kesempatan itu, Bupati Alfedri juga menyampaikan sejarah ringkas kerajaan Siak, kesultanan Siak didirikan oleh raja yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah bergelar raja kecik 1723 Masehi.
Kemudian kesultanan Siak dibawah kekuasaan sultan ke 12 bernama Sultan Syarif Kasim tahun 1945 bergabung dengan negara Republik Indonesia, kemudian wilayahnya menjadi kewedanaan Siak di bawah kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi kecamatan Siak.
“Namun berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Siak menjadi kabupaten pemekaran baru dengan ibu kota Siak Sri Indrapura,” sebut Alfedri.
Alfedri juga memaparkan sejarah singkat islam masuk ke Siak, sekitar abat ke 14 islam masuk ke wilayah pesisir sumatera termasuk Siak. Penyebarannya di dukung oleh dakwah dan jalur perdagangan maritim yang menghubungkan Timur Tengah, India dan Nusantara di kutip (Halimi 2022; dalam buku ‘Tamadun Bangsa Melayu’
“Itu dibuktikan dengan berdirinya, masjid raya Syahabudin, yang di bangun tahun 1926. Masjid ini dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Syarif Kasim II Abdul Jalil Saifudin. Sebagai kerajaan melayu yang identik dengan agama islam, kesultanan Siak memiliki asas pemerintahan adat bersendikan sarak, sarak bersendikan kitabullah,” terangnya.
Tidak hanya itu, sambung Alfedri melanjutkan, kerajaan Siak memiliki kitab undang-undang resmi negara kesultanan Siak yang di beri nama kitab “Bab Al-qawa’id. Di setiap provinsi bagian dari kesultanan Siak dahulunya diangkat seorang hakim syariah.
“Pejabat yang memiliki wewenang pada masa itu, menegakan hukum islam atau syariah dan hukum perdata, pidana fatwa dan nasehat hukum. Kemudian budaya berlandaskan syariah islam, seperti cara berpakaian dan adat pernikahan,” tambah dia.
Tidak sampai di situ, Bupati Alfedri juga menjelaskan komitmennya selaku Kepala Daerah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan angka Indek Pembangunan Manusia (IPM). Melalui program layanan unggulan.
“Saya juga menyampaikan program peningkatan SDM masyarakat melalui sejumlah beasiswa, di antaranya satu rumah PKH ada 1 Sarjana, Beasiswa berprestasi selanjutnya beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an atau hafidz dan hafidzah serta program bujang kampung,” paparnya.
Momentum ini juga dimanfaatkan Bupati Alfedri untuk mempromosikan destinasi dan event pariwisata kabupaten Siak, kepada audiensi.
“Tadi saya juga memaparkan potensi pariwisata di kabupaten Siak, kita berharap orang Malaysia khususnya warga kota perlis, tertarik untuk datang dan berwisata ke kabupaten Siak,” tandasnya.