Siak  

Bupati dan Kepala Bappeda Siak Sambut Baik Rencana Pemindahan Bandara SSK II ke Siak

Oplus_131072

Suasana di Bandara Sultan Syarif Kasim II

Siak – Isu pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru ke Kabupaten Siak bakal terwujud. Kabar tersebut bukan isapan jempol belaka. Sebelumnya, kabar itu telah dibahas oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution pada Ahad (19/5).

Menanggapi kabar baik itu, Bupati Siak Drs.H.Alfedri M.Si menyebutkan Pemkab Siak menyambut baik dan mendukung penuh jika hal tersebut terwujud.

Menurutnya, jika melihat faktor keselamatan penerbangan dan pertumbuhan penduduk kian pesat, tidak mungkin bandara SSK II dikembangkan di wilayah ibu kota Provinsi Riau saja.

Pada tahun 2007, kata Alfedri sudah dilakukan kajian terkait pemindahan dan penetapan lokasi bandara baru oleh Dirjen Perhubungan Udara.

“Lokasi yang ditetapkan pada saat itu, Siak yang dekat dengan ibu kota Provinsi,” kata Alfedri,” Rabu (22/5).

“Kami, dan masyarakat Siak tentu menyambut baik, dan mendukung wacana ini,” tambahnya.

Sebelumnya Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan pemindahan Bandara SSK II ke Siak bukan tanpa sebab.

Menurut dia Kabupaten Siak daerah di Riau terdekat dari ibu kota Provinsi, dan pusat pemerintahan Raja Sultan Syarif Kasim.

Faktor lain yang mendukung, Siak memiliki lahan 1.000 Hektare (Ha) Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan kelapa sawit yang akan berakhir.

“Penelitian PT Angkasa Pura II pada 2014, jumlah penumpang di Bandara SSK II akan mencapai 9,5 juta jiwa per tahun pada 2025. Meskipun bangunan bandara telah ditambah, Bandara SSK II hanya mampu menampung 8 juta orang,” terangnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Pekanbaru membutuhkan bandara baru dengan konsep Aerocity yang luasnya mencapai 10.000 hektar di kawasan Metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan).

Bandara Aerocity yang dimaksud akan terintegrasi dengan pergudangan, perumahan, terminal antar moda, perkantoran, kawasan industri, dan tempat wisata yang didukung oleh infrastruktur perkotaan modern.

Selain itu, sambungnya kapasitas di SSK II sekitar 4 juta orang dan ternyata sudah terpenuhi pada 2017 lalu.

“Belum lagi di sebelahnya ada lapangan udara tipe A,” ulasnya.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Siak L Budhi Yuwono menyambut baik dan mendukung penuh rencana pindah bandara (SSK) II tersebut.

Menurutnya, wacana pemindahan bandara SSK II ini, sudah dibahas sejak 2007 lalu, pasalnya selain run way yang pendek ditambah bandara berada di tengah kota tidak memungkinkan untuk dipertahankan.

“Pemkab Siak tentu mendukung dan menyambut baik rencana ini. Sebagaimana kajian dan study sudah pernah dilakukan, secara teknis memang lokasi calon bandara pengganti SSK II itu, ada di Kabupaten Siak, karena lebih memenuhi kriteria dibanding calon-calon lokasi lainnya,” terang Budhi.

Menurutnya, dilihat dari jarak Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau cukup dekat ke Siak, termasuk di tinjau dari pola pemanfaatan ruang udara dan keselamatan penerbangan cukup pas.

“Lokasi yang luas itu ada di wilayah kabupaten Siak dan berada jauh dari pemukiman penduduk. Kami menyambut baik bila nanti lokasi bandara pengganti SSK II ditetapkan di kabupaten Siak,” kata dia.

Selain itu, dilihat dari sejarah, sambung Budhi, memang banyak keterkaitan antara bandara SSK II dengan Siak Sri Indrapura karena memang SSK II merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Siak Sri Indrapura.

“Jika kita kaitkan dengan history nama SSK II diambil dari nama sultan siak yang ke 12 Sultan Syarif Kasim merupakan pahlawan nasional yang berasal dari kabupaten Siak,” pungkasnya.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png