Hukrim  

Istri Mantan Dirut Taspen Rina Lauwy Jalani Pemeriksaan di Gedung Merah Putih

Foto Rina Lauwy (Istimewa)


JAKARTA.- Mantan Istri eks Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius N. S.Kosasih, Rina Lauwy, menyambangi Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif di PT Taspen, Selasa (21/5).

“Saksi sudah hadir di Gedung Merah Putih,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri seperti dikonfirmasi CNN, Selasa (21/5).

Belum diketahui materi yang hendak didalami tim penyidik terhadap Rina. Sejauh ini, sebelumnya dalam proses penyelidikan, Rina sudah diklarifikasi oleh KPK.

Saat itu, ia diminta untuk menyerahkan laporan-laporan keuangan termasuk laporan rekening milik dirinya dan Kosasih.

Sementra itu, Kosasih juga sudah diperiksa dalam proses penyidikan,Selasa (7/5) lalu. Mantan Dirut Taspen itu terlihat tak banyak bicara. Suami dari Rina itu diperiksa selama 9,5 jam oleh penyidik KPK. Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada KPK.

Sementara itu, Ali Fikri menyampaikan investasi fiktif di PT Taspen mencapai ratusan miliar rupiah. Tim penyidik, sejauh ini terang dia,masih mendalami hal tersebut.

“Kalau sudah cukup selesai teman-teman bahwa ini ada kebutuhan dalam proses penyidikan baik itu dikonfirmasi awal sebagai tersangka atau dalam proses penyidikan langsung membutuhkan keterangan dia sebagai tersangka dan dilakukan penahanan, ya pasti dilakukan,” kata Ali beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, tepatnya pada Jumat, 26 April 2024, KPK telah selesai memeriksa Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang PT Taspen Labuan Nababan.

Kepada Labuan, tim penyidik KPK mendalami perihal penempatan dan pengelolaan investasi dana PT Taspen sebesar kurang lebih Rp1 triliun.

Berdasarkan sumber CNNIndonesia.com, Kosasih dan Direktur Utama Insight Investments Management Ekiawan Heri Primaryanto telah ditetapkan KPK sebagai tersangka.

Mereka juga telah dicegah KPK untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan hingga September 2024.

Sejauh ini,KPK telah menggeledah tujuh tempat di lokasi berbeda. Yaitu dua rumah yang berada di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur; satu rumah yang berada di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat; satu rumah yang berada di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dan salah satu unit yang berada di Belleza Apartemen, Jakarta Selatan.

Kemudian kantor pihak swasta yang berada di Office 8 Building SCBD, Jakarta Selatan dan Kantor PT Taspen (Persero), Jakarta Pusat.

Tim penyidik menyita sejumlah barang bukti dalam penggeledahan tersebut, seperti sejumlah dokumen maupun catatan investasi keuangan, alat elektronik dan sejumlah uang dalam pecahan mata uang asing yang diduga berkaitan dengan perkara.

Terkait perkara tersebut, KPK menduga negara mengalami kerugian dari kasus ini sejumlah miliaran rupiah.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png