Riau  

Puluhan Calon Mahasiswa UNRI Terancam Tak Jadi Kuliah

PEKANBARU.-Aliansi Pendidikan Gratis Riau menemukan lebih dari 50 calon mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2024 terancam tidak jadi masuk Universitas Riau (Unri).

Anggota Aliansi Pendidikan Gratis Riau, Khariq Anhar mengatakan puluhan calon mahasiswa baru itu terancam tidak bisa masuk lantaran tak sanggup membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Mereka tak menyangka mendapatkan UKT kelompok tertinggi. Padahal, penetapan kelompok UKT itu tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua.

“Kebanyakan mendapatkan kelompok UKT tertinggi. Keluarga mereka tak mampu membiayai,” kata Khariq, Sabtu 18 Mei 2024.

Khariq mencatat terdapat calon mahasiswa baru yang orang tuanya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan golongan terendah tidak bisa membayar. Soalnya, mereka mendapatkan UKT kelompok paling tinggi.

“Ada PNS tapi tak mampu.

Karena bukan PNS bergaji tinggi,” kata Khariq.

Saat ini, Unri sudah menurunkan UKT yang semula dua belas menjadi 5 sampai 7 kelompok. Rata-rata UKT kelompok tertinggi yang semula Rp13,8 juta menjadi Rp 7 juta.

Kendati demikian, tarif kelompok UKT tertinggi ini masih dinilai mahal oleh calon mahasiswa baru.

Untuk membantu mereka, Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencarikan donatur atau yayasan untuk calon mahasiswa baru. Aliansi pendidikan akan menjadi penghubung antara calon mahasiswa baru dengan calon donatur untuk meringankan beban UKT mereka.

“Saat ini sudah tiga orang yang akan membantu. Kami sudah hubungkan dengan mahasiswa baru,” kata Khariq.

Menteri Hukum Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM Unri, Rialdy mengatakan, hampir 50 calon mahasiswa baru tersebut tidak bisa lanjut kuliah karena belum bisa membayar UKT.

Pasalnya, mereka ada yang mendapat pengelompokan UKT 6, UKT 5, dan UKT 4.

 “Makanya mereka belum bisa membayar,” ujarnya, Ahad (19/5).

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini (BEM Unri) tengah menjalin komunikasi dengan pimpinan Unri untuk membantu setidaknya terkait pencicilan dan juga mungkin subsidi untuk pembayaran UKT bagi calon mahasiswa baru tersebut.

“Namun, yang sedang kami upayakan sekarang adalah untuk melobi perpanjangan dan cicilan pembayaran UKT tersebut. Kalau seandainya UKT tersebut tidak bisa diturunkan kembali sesuai dengan pengelompokan yang didapat oleh masing-masing mahasiswa tersebut, setidaknya bisa dicicil,” ungkapnya.

https://riauexpose.com/wp-content/uploads/2024/06/Merah-Ilustratif-Modern-Dirgahayu-Bhayangkara-Instagram-Story_20240629_090843_0000.png